Selasa, 17 Januari 2017

Bab 12-Teknik Analisis Meramalkan Kas Perusahaan

TEKNIK ANALISIS MERAMALKAN KAS PERUSAHAAN
Wafa Atika Warsono
27216576
IT-022234

Bismllahirrahmanirrahim...
          Penulisan ini dibuat oleh penulis dengan tujuan agar mahasiswa mampu menganalisis keuangan perusahaan dalam memprediksi jumlah kas yang dibutuhkan perusahaan. Penulisan ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas dari Mata Kuliah Pengantar Bisnis (softskill). Materi yang akan dibahas dalam penulisan kali ini adalah mengenai TEKNIK ANALISIS MERAMALKAN KAS PERUSAHAAN yang didalamnya terdapat beberapa sub bahasan diantaranya yaitu tentang keuangan perusahaan, biaya-biaya estimasi seperti estimasi kas, penjualan, produksi, pembelian dan pemakaian bahan langsung, beban fabrikase, harga pokok penjualan dan penjualan, beban administrasi, dan estimasi laba rugi. Dengan adanya penulisan ini diharapkan para pembaca mampu menganalisis keuangan perusahaan dengan baik dengan memrediksikan berapa jumlah kas yang dibutuhkan oleh si perusahaan. Metode penulisan yang dilakukan adalah dengan melakukan tinjauan dari berbagai macam web selain blog, dan wikipedia, melainkan menggunakan buku-buku lengkap dari sumber yang terpercaya.

          Teknik analisis meramalkan kas perusahaan adalah teknik untuk mengetahui keadaan sehat atau tidaknya kas pada perusahaan di masa mendatang ataupun sekarang. Adanya teknik analisis meramalkan kas perusahaan ini juga memiliki fungsi, diantaranya :
     1. Menilai apakah kinerja perusahaan sesuai dengan target umum perusahaan itu sendiri dan harapan investor
     2. Mengestimasi dampak dari perubahan operasi Estimasi Penjualan
     3. Mengantisipasi kebutuhan pendanaan perusahaan di masa depan
     4. Menentukan rencana yang memaksimalkan nilai pemegang saham
          1. KEUANGAN PERUSAHAAN
          Keuangan perusahaan atau lebih dikenal dengan corporate finance adalah bidang keuangan yang berurusan dengan keputusan pendanaan perusahaan bisnis membuat dan alat dan analisis yang digunakan untuk membuat keputusan. Tujuan utama dari keuangan perusahaan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan sambil mengelola perusahaan keuangan resiko.
          Perusahaan keuangan merupakan lembaga yang melaksanakan fungsi utama menyalurkan dana dari yang surplus/berlebih kepada mereka yang kekurangan dana. Adapun jenis-jenis perusahaan keuangan adalah sebagai berikut :
    a. Bank Komersial : lembaga simpanan yang memiliki assets utama berupa pinjaman dan kewajiban utama lain yaitu tabungan.
    b. Thrifts : lembaga simpanan dalam bentuk tabungan atau pinjaman.
    c. Perusahaan Asuransi : lembaga keuangan yang menjaga individu dan perusahaan dari kejadian buruk.
    d. Perusahaan Sekuritas dan Bank Investasi : lembaga keuangan yag menjamin sekuritas dan terlibat dalam kegiatan sehubungan seperti broker surat berharga, jual beli surat berharga, dll.
    e. Perusahaan Pembiayaan : lembaga penghubung kauangan yang memberi pinjaman kepada individu dan bisnis

          2. ESTIMASI PENJUALAN
          Estimasi penjualan atau ramalan penjualan merupakan dasar perencanaan bagi berbagai aktivitas di perusahaan. Atau bisa disebut juga sebagai ramalan unit dan nilai uang penjualan suatu perusahaan. penyusunan perencanaan keuangan apabila disajikan dengan benar, maka informasi tersebut akan berguna bagi pihak manajemen perusahaan dalam rangka pengembangan usaha yang dilakukan. Apabila perencanaan keuangan dilakukan secara tepat maka pihak manajemen perusahaan mampu untuk berusaha secara maksimal dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

          3. ESTIMASI PRODUKSI
        Estimasi produksi atau aggaran produksi adalah anggaran penjualan yang disesuaikan terhadap perubahan persediaan. Untuk menghitung anggaran produksi, diperlukan beberapa data yang digunakan dalam proses penghitungan. Data yang diperlukan antara lain :
     1. Data yang telah dihitung dalam anggaran produksi
     2. Biaya Bahan Baku (BBB)
     3. Biaya overhead pabrik (BOP)
     4. Biaya tenaga kerja langsung (BTKL)

          4. ESTIMASI PEMBELIAN BAHAN LANGSUNG
          Estimasi pembelian bahan langsung adalah pembelian barang secara langsung, baik secara langsung maupun sistem online. Estimatis ini sangat menguntungkan bagi penjual maupun pembeli. Karena penjual bisa memprodukkan barang dagangannya dengan cara sistem online, dan si pembeli juga dapat lebih menguntungkan dan menghematkan, karena pembeli tidak perlu meluangkan waktu yang lama untuk datang dan pergi kesana. Cukup hanya dengan berada didepan komputer dan memilih barang mana yang akan dibelinya. Lalu mentransferkan jumlah uang yang sudah tertera, dengan cara seperti itu pihak pembeli maupun pihak penjual dapat memperoleh keuntungan.

          5. ESTIMASI PEMAKAIAN BAHAN LANGSUNG
         Estimasi pemakaian bahan langsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk membiayai bahan baku, bahan pembantu, dan bahan penunjang produksi. Atau bisa juga diartikan sebagai barang yang bisa langsung digunakan tanpa memerlukan proses terlebih dahulu, atau barang yang sudah dibeli langsung dapat dirasakan manfaatnya. Contohnya : pakaian, mobil, makanan, minuman, dll.

          6. UPAH LANGSUNG
         Upah langsung adalah upah yang diberikan dari atasan atau manajer secara langsung kepada para pekerja setelah mereka melakukan apa yang menjadi kewajiban mereka sebagai pekerja dalam bentuk uang, tidak dilakukan dengan sistem kartu kredit. Selain upah langsung dalam proses produksi sering terjadi pembayaran untuk upah tidak langsung, misalnya : upah pemeliharaan mesin pabrik, penangan material, insinyur dan lainnya. Namun, saat ini banyak perusahaan membayar para karyawan pabriknya dengan sistem gaji tetap perbulan.

          7. ESTIMASI BEBAN FABRIKASE
        Estimasi beban fabrikase adalah estimasi yang menjelaskan tentang beban fabrikasi. Atau dapat diartikan sebagai bahan baku tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung, dan semua biaya pabrik lainnya yang tidak dapat secara nyaman diidentifikasikan dengan atau dibebankan langsung ke pesanan, produk, atau objek biaya lain yang spesifik.

          8. ESTIMASI HARGA POKOK PENJUALAN
          Harga pokok penjualan adalah harga yang sudah mutlak atau harga pokok barang yang dijual tanpa bisa mengalami perubahan, harga ini sudah mutlak di berikan oleh penjual kepada pembeli agar tidak terjadi negosiasi dalam penjualan barang tersebut atau dapat berarti juga sebagai ringkasan dari anggaran produksi dengan memerhatikan tingkat persediaan akhir.

          9. ESTIMASI BEBAN PENJUALAN
          Estimasi beban penjualan adalah beban si penjual karena karena terdapat beberapa faktor yang membuat perusahaan atau si penjual oleh pihak-pihak tertentu. Misalnya beban pajak, kerusakan barang-barang, apapun yang membuat perusahaan menjadi beban.

          10. ESTIMASI BEBAN ADMINISTRASI
          Estimasi beban administrasi adalah beban yang umumnya terjadi pada personalia, bagian keuangan, dan bagian umum. Beban administrasi perusahaan yang fokus dari kepentingan politik pada saat ini. Penyebab utama dari ukuran biaya administrasi di sektor pekerjaan sementara adalah :
     1. Tingginya jumlah pekerja pekerjaan sementara dan tingginya laju perubahan pada pekerja pekerjaan sementara.
     2. Perubahan undang-undang banyak dan perubahan kecil yang menghadapi sektor pekerjaan sementara.
     3. Penerapan sistem pembayaran remunerasi mingguan, yang melekat pada penggunaan pekerjaan flex.

          11. ESTIMASI LABA RUGI
          Rekening-rekening laporan laba rugi adalah suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi laba yang diperoleh oleh perusahaan pada periode tertentu. Atau bisa juga diartikan sebagai laporan keuangan suatu perusahaan yang menunjukkan keuntungan atau kerugian dimana semua laporan keuangan ditunjukan pada estimasi ini, karena dengan estimasi ini perusahaan bisa mengetahui apakah perusahaan ini mendapatkan keuntungan (laba) atau memperoleh kerugian, yaitu meliputi :
     => Laba merupakan kenaikan modal saham yang dimiliki oleh perusahaan yang berasal dari pendapatan operasional perusahaan
    => Rugi merupakan penurunan modal saham yang diakibatkan dari transaksi yang dilakukan oleh perusahaan pada suatu periode tertentu.

          12. ESTIMASI KAS
          Estimasi kas adalah laporan keuangan yang menunjukkan berapa uang yang dimiliki oleh perusahaan itu, karena dengan adanya kas perusahaan dapat mengetahui berapa jumlah uang atau kas yang ada, apakah perusahaan tersebut memperoleh keuntungan atau kenaikan kas atau bahkan memperoleh penurunan kas. Atau secara lebih sederhana dapat disimpulkan estimasi kas merupakan kas bersih yang keluar dan masuk ke dalam suatu perusahaan.


KESIMPULAN
          Teknik analisis meramalkan kas perusahaan adalah teknik untuk mengetahui keadaan sehat atau tidaknya kas pada perusahaan di masa mendatang ataupun sekarang. Teknik ini juga memiliki beberapa fungsi seperti yang telah saya jelaskan diatas. Keuangan perusahaan atau lebih dikenal dengan corporate finance adalah bidang keuangan yang berurusan dengan keputusan pendanaan perusahaan bisnis membuat dan alat dan analisis yang digunakan untuk membuat keputusan. Tujuan utama dari keuangan perusahaan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan sambil mengelola perusahaan keuangan resiko.
          Ada yang disebut keuangan perusahaan dan ada juga yang disebut perusahaan keuangan, perusahaan keuangan terdiri dari beberapa jenis.
          Dan ada juga yang disebut estimasi. Estimasi adalah sebuah proses pengulangan. Ada 3 teknik yang dilakukan untuk melakukan estimasi, yaitu :
     1. Keputusan Profesional
     2. Sejarah
     3. Rumus-Rumus
          Estimasi yang ada mempunyai fungsi, tujuan dan kegunaan yang berbeda sesuai dengan kebutuhan yang akan diperlukan oleh perusahaan tersebut.


REFERENSI
http://dokumen.tips/documents/bab-12-teknik-analisis-meramalkan-kas-an.html (diakses tgl 18 Januari 2017 jam 09.30)
http://www.academia.edu/16536931/PENGANTAR_BISNIS (diakses tgl 18 Januari 2017 jam 09.30)
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=16&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjVpcPdysrRAhVILI8KHds-BFU4ChAWCDgwBQ&url=http%3A%2F%2Fyananto.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F29272%2FBAB%2B12.ppt&usg=AFQjCNFh1naeEAtAbMCh9yId4wCvHATh8g&sig2=k-O6nukf0wiZjugwvbBleA&bvm=bv.144224172,d.c2I (diakses tgl 18 Januari 2017 jam 09.00)

Minggu, 08 Januari 2017

Bab 11-Akuntansi dan Laporan Keuangan



AKUNTANSI dan LAPORAN KEUANGAN
Wafa Atika Warsono
27216576
IT-022234

Bismillahirrahmanirrahim...
          Penulisan ini dibuat dengan tujuan agar para pembaca dapat memahami dengan baik bagaimana definisi dan fungsi akuntansi serta cara atau proses pembuatan laporan keuangan. Penulisan ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas dari Mata Kuliah Pengantar Bisnis (softskill). Materi yang akan dibahas dalam penulisan kali ini adalah mengenai AKUNTANSI dan LAPORAN KEUANGAN yang didalamnya terdiri dari berbagai sub bab diantaranya adalah pengertian, prinsip dan fungsi akuntansi, pihak-pihak yang berkepentingan, pengertian serta isi laporan keuangan, bentuk neraca, laporan laba rugi dan bentuknya, serta tujuan laporan keuangan. Dengan adanya penulisan ini diharapkan pembaca dapat memahami bagian-bagian dari akuntansi beserta bagaimana bentuk tabel dan fungsinya sesuai dengan kebutuhan akuntansi yang ingin dibuat sehingga tidak adanya kekeliruan dalam membuat data akunnya maupun laporan keuangannya. Metode penulisan yang dilakukan adalah dengan melakukan tinjauan dari berbagai macam web selain blog dan wikipedia, melainkan menggunakan buku-buku lengkap dari sumber yang terpercaya.

          1. DEFINISI AKUNTANSI
          Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang dalam bahasa Indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan. Secara umum akuntansi adalah suatu proses pencatatan (recording), penggolongan (classifying), pengiktisaran (summarizing), dan pelaporan (reporting) data keuangan (financial data) dari suatu perusahaan, untuk kemudian dilakukan analisa/interpretasi (interpreting) untuk periode tertentu dari suatu organisasi kepada para pengguna yang berkepentingan.
          Berikut ini adalah pengertian akuntansi menurut para ahli :
     1. Menurut Abubakar. A dan Wibowo menurutnya akuntansi adalah proses identifikasi, pencatatan, dan komunikasi terhadap transaksi ekonomi dari suatu entitas/perusahaan.
   2. Menurut Amin, W akuntansi merupakan suatu aktivitas jasa (mengidentifikasikan, mengukur, mengklasifikasikan, dan mengikhtisarkan) kejadian atau transaksi ekonomi yang menghasilkan informasi kuanitatif terutama yang bersifat keuangan yang digunakan dalam pengambilan keputusan.
          Pengertian akuntansi secara luas adalah  pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak, dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah.

          2. FUNGSI AKUNTANSI
          Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan suatu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer/manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.

          3. PIHAK-PIHAK YANG BERKEPENTINGAN
          Informasi yang akan dibutuhkan oleh seorang pengguna informasi keuangan akan bergantung pada jenis-jenis keputusan yang dibuat oleh pengguna tersebut. perbedaan dalam keputusan membagi para pengguna informasi keuangan menjadi dua kelompok besar : Pengguna Internal dan Pengguna Eksternal.
     1. Pengguna Internal informasi akuntansi adalah pihak yang berada dalam struktur organisasi. Manajemen adalah pihak yang paling membutuhkan laporan akuntansi yang tepat dan akurat untuk mengambil keputusan yang baik dan benar. Mereka antara lain adalah manajer pemasaran, supervisor produksi, direktur keuangan, dan pejabat perusahaan. Contohnya seperti manajer yang melihat posisi keuangan perusahaan untuk memutuskan apakah akan membeli gedung untung cabang kantor baru atau tidak.
     2.  Pengguna eksternal akuntansi tediri dari beberapa jenis
   a. Investor (pemilik) menggunakan informasi akuntansi guna membuat keputusan untuk membeli, menahan, atau menjual sahamnya.
   b. Kreditor, yaitu seperti pemasok dan bankir menggunakan informasi akuntansi guna mengevaluasi risiko pemberian kredit atau pinjaman.
   c. Para pemilik dan calon pemilik perusahaan
   d. Para pegawai/karyawan perusahaan

          4. PRINSIP AKUNTANSI
          Terdapat 5 prinsip yang digunakan dalam mencatat transaksi diantaranya adalah :
     1. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)
          Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva, hutang, biaya, dan mdal. Yang mewajibkan sebagian besar aktiva dan kewajiban diperlakukan dan dilaporkan bedasarkan harga akuisisi. Contoh, saat kita membeli sebuah gadget, kita ditawari harga Rp.5.000.000,- setelah melakukan tawar menawar jatuhlah harga gadget tersebut seharga Rp.4.900.000,-. Dari kondisi itu maka pencatatan kita yang muncul adalah angka Rp.4.900.000
     2. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)
          Prinsip pengakuan pendapatan adalah aliran masuk harta-harta (aktiva) yang timbul dari penyerahan barang atau jasa yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama suatu periode tertentu. Dasar yang digunakan untuk mengukur besarnya suatu pendapatan ialah dari jumlah kas maupun ekuivalennya yang diterima dari hasil transaksi penjualan. Harga jual merupakan pengukuran objektif dari jumlah pendapatan yang diakui.
     3. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)
          Prinsip mempertemukan maksudnya adalah mempertemukan biaya dengan hasil pendapatan yang muncul karena biaya yang telah dikeluarkan. Prinsip ini digunakan untuk menentukan besarnya penghasilan bersih dari setiap periodenya. Biasanya prinsip ini digunakan saat pembuatan jurnal penyesuaian.
     4. Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)
          Supaya laporan keuangan bisa kita bandingkan dari tahun ke tahun, maka metode dan prosedur yang digunakan dalam proses akuntansi harus diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahunnya. Sehingga jika nanti terdapat perbedaan, maka kita bisa segera mengetahuinya bahwa perbedaan itu bukanlah selisih akibat dari penggunaan metode yang berbeda. 
     5. Prinsip Pengungkapan Lengkap (Full Disclosure Principle)
          Prinsip  ini menyajikan sebuah informasi lengkap dalam sebuah laporan keuangan. Prinsip ini sangat diperlukan untuk mengetahui kondisi dari suatu perusahaan dan mengambil suatu keputusan dari perusahaan tersebut.
          Selanjutnya ada pula 3 konsep yang menjadi dasar dalam prinsip akuntansi tersebut antara lain :
     1. Konsep Entitas
          Konsep entitas biasa disebut juga sebagai kesatuan usaha. Konsep ini merupakan konsep yang paling mendasar dalam akuntansi. Secara akuntansi, konsep ini menerapkan garis pemisah antara kesatuan usaha yang satu dengan kesatuan usaha lain termasuk dengan pemiliknya. Ini artinya, kejadian keuangan yang menyangkut kesatuan usaha tidak boleh dicampur dengan kesatuan usaha lain termasuk dengan pemiliknya atau sebaliknya.
     2. Prinsip Objektivitas
          Prinsip objektivitas menerapkan aturan bahwa catatan dan laporan harus didasari oleh data yang dapat dipercaya. Hal ini untuk mendapatkan kepastian bahwa laporan akuntansi merupakan laporan yang menyajikan informasi yang tepat dan berguna. Pada prinsipnya, catatan dan laporan akuntansi didasari pada informasi dari kegiatan yang didokumentasikan dalam bentuk bukti yang objektif.
     3. Prinsip Biaya (Cost)
          Prinsip biaya pada akuntansi menetapkan bahwa harta atau jasa yang dibeli atau diperoleh harus dicatat atas dasar biaya yang sesungguhnya yang terjadi pada transaksi.

          5. PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN
          Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut.
          Pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan yaitu "Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan perubahan posisi keuangan, catatan juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misal informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga".

          6. ISI LAPORAN KEUANGAN
          Isi laporan keuangan terdiri dari 3 macam :
     1. Neraca (Balance Sheet)
          Neraca adalah sebuah laporan yang memperlihatkan keadaan keuangan secara sistematis sebuah perusahaan pada suatu saat dengan cara menyajikan daftar aktiva, utang dan modal pemilik perusahaan. Jumlah kekayaan terlihat pada bagian aktiva, sedangkan jumlah utang dan modal sendiri terlihat pada bagian pasiva.
     2. Laporan Laba-Rugi (Income Statement)
          Yang dimaksud dengan laporan laba rugi adalah laporan yang memberikan informasi tentang penghasilan dan biaya. Laporan laba rugi juga dapat disebut sebagai salah satu laporan keuangan dalam akuntansi yang menggambarkan apakah suatu perusahaan mengalami laba atau rugi dalam satu periode akuntansi.
     3. Laporan Perubahan Modal (Statement of Equity)
          Laporan perubahan modal adalah salah satu laporan keuangan dalam akuntansi yang menggambarkan bertambahnya atau berkurangnya modal suatu perusahaan akibat dari laba atau rugi yang diterima oleh perusahaan tersebut dalam satu periode akuntansi.

          7. BENTUK NERACA
          Neraca dapat disusun dalam dua bentuk: yaitu bentuk skontro dan bentu staffel. Bentuk skontro, artinya menyusun harta pada sisi kiri dan utang pada sisi kanan atau sebelahmenyebelah. Sedangkan bentuk staffel sering disebut dengan bentuk laporan, yaitu menempatkan harta pada bagian atas neraca dan utang dengan modal dibagian bawahnya. Perbedaan neraca bentuk staffel dengan skontro adalah bentukstaffel disusun secara vertikal. Harta dibagian atas dan utang dengan modal dibagian bawah. Sedangkan bentuk skontro, harta pada sisi kiri dan utang dengan modal pada sisi kanan. Neraca dibuat berdasarkan judul-judul kolom dan data akhir bulan. Total aset harus sama dengan total kewajiban dan ekuitas pemilik. Neraca mirip seperti foto kondisi keuangan sebuah perusahaan pada satu waktu tertentu (biasanya pada akhir bulan atau akhir tahun).

          8. LAPORAN RUGI LABA
          Laporan rugi-laba adalah laporan yang menyajikan pendapatan dan beban serta laba atau rugi bersih yang dihasilkan untuk satu periode tertentu. Laporan laba rugi dibuat untuk meringkas penghasilan dan biaya-biaya perusahaan selama satu periode. Biaya dimasukkan kedalam laporan rugi-laba untuk mengurangkan penghasilan, sehingga selisihnya dapat berupa laba bersih (positif) atau rugi (negatif).
     1. Menghitung laba rugi perusahaan => Laba Bersih = Laba Kotor - Beban Usaha
     2. Menghitung laba kotor perusahaan => Laba Kotor = Penjualan Bersih - Harga Pokok Penjualan
    3. Menghitung penjualan bersih => Penjualan Bersih = Penjualan - Retur Penjualan dan Pengurangan Harga - Potongan Penjualan

          9. BENTUK LAPORAN RUGI LABA
          Bentuk laporan rugi-laba dibedakan menjadi 2, yaitu :
     1. Single Step Income Statement (laporan laba-rugi bentuk langsung)
     2. Multiple Step Income Statement (laporan laba-rugi bentuk bertahap)
          1. Single Step income statement (laporan laba-rugi bentuk langsung)
          Disebut bentuk langsung karena hanya terdapat satu tahap yang diperlukan untuk menentukan laba (atau rugi) bersih, yaitu mengurangkan total beban dari total pendapatan. Dalam bentuk ini seluruh data dikelompokkan menjadi 2 kelompok: (1) pendapatan (pendapatan operasi maupun pendapatan dan keuntungan dll) dan (2) beban (harga pokok penjualan, beban operasi, beban dan kerugian lain-lain). Alasan digunakannya bentuk langsung ini adalah: (1) perusahaan belum merealisasikan laba atau keuntungan apapun hingga total pendapatan melebihi total beban, sehingga masuk akal untuk membagi laporan menjadi 2 kelompok. (2) Bentuk ini lebih sederhana dan lebih mudah untuk dibaca ketimbang laporan laba rugi bentuk bertahap.
          2. Multiple Step income statement (laporan laba-rugi bentuk bertahap)
          Disebut bentuk bertahap karena menunjukkan berbagai langkah dalam menentukan laba bersih (rugi bersih). Laporan ini menunjukkan 2 tahap utama: (1) Harga pokok penjualan dikurangkan dari penjualan bersih, untuk menentukan laba kotor. (2) Beban operasi dikurangkan dari laba kotor, untuk menentukan laba bersih. Laporan laba-rugi bertahap juga membedakan antara aktivitas operasi dan aktivitas non-operasi. Pembedaan ini memberikan lebih banyak informasi kepada para pengguna mengenai kinerja laba suatu perusahaan.

          10. TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
          Menurut APB Statement No.4 dalam Sofyan Syafri Harahap (2000 : 99), menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan dapat digolongkan sebagai berikut :
     1. Tujuan Khusus
          Tujuan khusus laporan keuanga adalah untuk menyajikan posisi keuangan, hasil usaha dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar sesuai dengan GAAP (General Acepted Accounting Principle).
      2. Tujuan Umum
   a. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber-sumber ekonomi, dan kewajiban perusahaan.
  b. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba.
   c. Memberikan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk menaksirkan potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
   d. Memberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan harta dan kewajiban.
   e. Mengungkapkan informasi relevan lainnya yang dibutuhkan para pemakai laporan keuangan.
     3. Tujuan Kualitatif
   a. Relevance, yaitu memilih informasi yang benar-benar dapat membantu pemakai laporan dalam proses pengambilan keputusan.
   b. Understandability, yaitu informasi yang dipilih untuk disajikan bukan saja penting tetapi juga harus dimengerti oleh para pemakainya.
   c. Verifiability, yaitu hasil akuntansi itu harus dapat diperiksa oleh pihak lain akan menghasilkan pendapatan yang sama.
   d. Neutrality, yaitu laporan akuntansi itu harus netral terhadap pihak-pihak yang berkepentingan.
   e. Timelines, yaitu laporan akuntansi hanya bermanfaat untuk pengambilan keputusan apabila diserahkan pada saat yang sama.
   f. Comparability, yaitu informasi akuntansi harus dapat saling dibandingkan artinya akuntansi harus memiliki prinsip yang sama baik untuk suatu perusahaan maupun perusahaan lain.
   g. Completeness, yaitu informasi akuntansi yang dilaporkan harus mencakup semua kebutuhan yang layak dari pemakai.


KESIMPULAN
           Secara umum akuntansi adalah suatu proses pencatatan (recording), penggolongan (classifying), pengiktisaran (summarizing), dan pelaporan (reporting) data keuangan (financial data) dari suatu perusahaan, untuk kemudian dilakukan analisa/interpretasi (interpreting) untuk periode tertentu dari suatu organisasi kepada para pengguna yang berkepentingan. Akuntansi ini sangat dibutuhkan dalam kegiatan perekonomian baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil sekalipun. Akuntansi ini berfungsi dalam menampilkan atau menunjukkan informasi keuangan dari perusahaan yang dikelola. Pihak-pihak yang berkepentingan dalam akuntansi pun bukan pihak yang sembarangan, melainkan pihak-pihak yang memegang peranan penting dalam perusahaan tersebut (petinggi perusahaan) seperti direktur, investor, pegawai, dll.
          Akuntansi juga memiliki prinsip-prinsip dan konsep-konsep yang sudah ditetapkan oleh pemerintah dan tidak dapat dirubah dengan seenaknya. Informasi keuangan yang terdapat dalam akuntansi dapat disebut juga sebagai laporan keuangan, dimana dalam laporan keuangan ini terdiri dari berbagai macam jurnal yang sesuai dengan fungsinya masing-masing. Diantaranya yaitu Neraca, Laporan Laba-Rugi, Laporan, Laporan Perubahan Modal, dan Laporan Arus Kas. Masing-masing dalam jurnal tersebut menampilkan isi nama-nama akun yang sesuai dengan kegunaannya. Metode yang digunakan untuk membentuk laporan keuangan ini pun juga bermacam-macam, ada yang dibentuk secara langsung dan ada juga yang dibentuk secara bertahap. Pembuatan laporan keuangan ini pun tidak dilakukan tanpa adanya fungsi dan tujuan yang jelas namun terdapat fungsi umum, khusus dan kualitatif yang bermanfaat untuk kepentingan perusahaan tersebut.


REFERENSI