KOPERASI
WAFA ATIKA WARSONO
27216576
EKONOMI KOPERASI IT-022214
A. PERAN KOPERASI
1. PERAN KOPERASI di PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Pasar persaingan sempurna merupakan pasar dengan jumlah penjual dan pembeli banyak tapi skala produksi relative kecil.
Ciri-ciri pasar persaingan sempurna antara lain sebagai berikut :
1. Setiap perusahaan adalah pengambil harga
2. Perusahaan mudah keluar dan masuk pasar
3. Perusahaan menghasilkan barang yang sama
4. Banyak perusahaan dalam pasar
5. Pembeli memiliki informasi yang sempurna tentang kondisi pasar
Berdasarkan kondisi diatas, dalam struktur pasar persaingan sempurna harga ditentukan oleh keseimbangan perminaan (demand) dengan penawaran (supply). Oleh sebab itu, perusahaan yang bersaing dalam pasar persaingan sempurna disebut penerima harga (price taker). Jadi apabila koperasi masuk dan menjual produknya ke pasar yang mempunyai struktur bersaing sempurna, maka koperasi hanya dapat mengikuti harga pasar sebagai harga jual produknya. Koperasi tidak akan dapat mempengaruhi harga, walaupun seluruh produk anggotanya dikumpul dan dijual melalui koperasi.
Oleh karena itu, persaingan "harga" tidak cocok diterapka oleh para pelaku bisnis termasuk koperasi di pasar bersaing sempurna. Untuk mendapat keuntungan yang lebih besar, maka koperasi harus mampu bersaing dalam hal "biaya". Menurut konsepsi koperasi, biaya produksi akan dapat diumumkan berdasarkan skala ekonomi, baik sebagai koperasi produsen maupun konsumen.
2. PERAN KOPERASI di PASAR MONOPOLI
Pasar monopoli adalah bentuk pasar dimana hanya ada satu perusahaan yang menguasai pasar. Contoh : PLN, PT.KAI.
Ciri-ciri pasar monopoli anatara lain sebagai berikut :
1. Tidak mempunyai barang pengganti
2. Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk ke dalam industri
3. Dapat menguasai penentuan harga
4. Usaha secara iklan kurang diperlukan
Berdasarkan ciri-ciri tersebut, sepertinya agak sulit bagi koperasi untuk menjadi pelaku monopoli di masa yang akan datang, baik dalam cakupan lokal, regional maupun nasional. Dilihat dari prospek bisnis di masa yang akan datang, struktur pasar monopoli tidak akan banyak memberi harapan bagi koperasi. Selain adanya tuntutan lingkungan untuk menghapus yang bersifat monopoli, pasar yang dihadapi akan semakin terbuka untuk persaingan.
3. PERAN KOPERASI di PASAR MONOPOLISTIK
Pasar monopolistik adalah salah satu bentuk pasar dimana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki karakter tersendiri yang membedakannya dengan produk lainnya. Pada pasar monopolistik, produsen memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga walaupun pengaruhnya tidak sebesar produsen dari pasar monopoli atau oligopoli. Kemampuan ini berasal dari sifat barang yang dihasilkan. Karena perbedaan dan ciri khas dari suatu barang, konsumen tidak akan mudah berpindah ke merek lain, dan tetap memilih merek tersebut walau produsen menaikkan harga.
Ciri-ciri pasar monopolistik antara lain sebagai berikut :
1. Terdapat banyak perusahaan di pasar tapi tidak sebanyak pasar persaingan sempurna
2. Barang produksinya berbeda corak
3. Perusahaan mempunyai sedikit kekuasaan dalam menentukan dan mempengaruhi harga
4. Mudahnya pasar masuk dalam industri
5. Persaingan memproduksi penjualan sangat aktif
Untuk menentukan bentuk pasar dari suatu produk perusahaan, sangat tergantung kepada pembedaan (diferensiasi) produk yang dihasilkan perusahaan tersebut dengan produk pengganti yang dihasilkan oleh perusahaan lain. Semakin kecil/sedikit perbedaannya, maka lebih cenderung ke pasar persaingan sempurna. Sebaliknya, semakin jauh jarak perbedaannya maka semakin cenderung ke arah bentuk pasar monopoli.
Oleh karena itu, apabila koperasi ingin memaksimumkan keuntungannya dalam struktr pasar monopolistik, maka secara teoritis, koperasi harus mampu menghasilkan produk yang sangat berbeda dengan yang dihasilkan oleh pengusaha lain. Tentu strategi dan taktik bisnis dalam promosi, sedikit banyak sangat menentukan perbedaan tersebut.
4. PERAN KOPERASI di PASAR OLIGOPOLI
Oligopoli adalah struktur pasar dimana hanya ada beberapa perusahaan (penjual) yang menguasai pasar, baik secara independen (sendiri-sendiri) maupun secara diam-diam bekerjasama. Oleh karena perusahaan dalam pasar hanya sedikit maka akan selalu ada rintangan untuk memasuki pasar. Banyak koperasi di pasar-pasar lokal yang telah berintegrasi vertikal atau pasar-pasar yang lebih besar dimana perusahaan-perusahaan yang telah mapan masih sangat terbatas. Hal ini menunjukkan koperasi berada distruktur pasar oligopoli, yaitu struktur pasar yang hany terdapat beberapa penjual yang menyebabkan kegiatan penjual yang satu mempunyai peranan penting bagi penjual yang lain. Integrasi vertikal yang dilakukan oleh perusahaan koperasi selain untuk meningkatkan efisiensi perusahaan, juga untuk menghindari persaingan yang ketat antar penjual. Persaingan diantara beberapa penjual (persaingan sempurna dan persaingan monopolistik), sebab keterbatasan jumlah pnjual akan mengakibatkan kesaling-tergantungan antar penjual satu dengan lainnya, sehingga setiap keputusan dari masing-masing penjual akan sangat tergantung dari keputusan-keputusan penjual lainnya.
Ciri-ciri pasar oligopoli antara lain sebagai berikut :
1. Terdapat banyak pembeli di pasar
2. Hanya ada beberapa perusahaan (penjual) yang menguasai pasar
3. Umumnya adalah penjual-penjual (perusahaan) besar yang memiliki modal besar saja (konglomerasi)
4. Produk yang dijual bisa bersifat sejenis, namun bisa berbeda mutunya
5. Adanya hambatan bagi pesaing baru
6. Adanya saling ketergantungan antar perusahaan (produsen)
7. Perlu melakukan promosi
8. Satu diantara para oligopolies adalah price leader
9. Barang-barang yang dihasilkan terdiri dari 2 jenis, yaitu barang standar dan barang berbeda corak
Peran koperasi di dalam pasar oligopoli adalah sebagai retail (Pengecer), dikarenakan untuk terjun ke dalam pasar oligopoli ini diperlukan capital intensive (modal yang tinggi). Koperasi dapat berperan sebagai pengecer produk berbagai jenis dari beberapa produsen. Keuntungan diperoleh dari laba penjualan.
B. KEKUATAN dan KELEMAHAN KOPERASI DALAM SISTEM PASAR
Sebagai bagian dari sistem pasar secara keseluruhan, koperasi akan bersaing dengan berbagai perusahaan bukan koperasi sehingga koperasi harus mampu menggunakan kekuatan-kekuatan yang dimiliki, mampu mencari peluang yang dapat meningkatkan pertumbuhan, memanfaatkan kesempatan-kesempatan yang ada, dan memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada dalam koperasi. Berikut ini adaah kekuatan dan kelemahan yang dimiliki koperasi sebagai bagian dari sistem pasar.
Kekuatan-Kekuatan Koperasi yaitu :
1. Economic of scale (adanya pembelian barang yang banyak)
Kekuatan ini diperoleh melalui pembelian bahan/barang. Pembelian bahan yang banyak akan menekan biaya rata-rata karena adanya potongan harga sehingga harga per unitnya akan semakin murah.
2. Bargaining position di pasar (kekuatan dalam penawaran produk)
Kekuatan ini diperoleh melalui penjualan produk yang dihasilkan oleh organisasi koperasi. Bersatunya para produsen dalam sebuah organisasi koperasi merupakan ajang yang baik dalam mengatur harga jual.
3. Kemampuan dalam menghadapi ketidakpastian (uncertainly), adanya internal market dan eksternal market
Adanya internal market (pasar antara anggota dengan koperasi) memungkinkan resiko yang ditimbulkan sebagai akibat ketidakpastian dapat ditekan serendah mungkin. Sedangkan bila terdapat resiko sebagai akibat koperasi bergerak di eksternal market (koperasi melayani kebutuhan nonanggota), risiko itu akan ditanggung bersama anggota. Jadi pada akhirnya biaya risiko peranggota akan menjadi murah.
4. Pemanfaatan inter-linkage market dan transaction cost sebagai akibat self control dan self management. Anggota harus mempunyai sifat altruisme
Pada dasarnya, transaksi antar koperasi didasarkan pada nonprofit motive sehingga dapat menurunkan biaya transaksi (cost transaction). Rendahnya biaya transaksi pada koperasi di samping karena adanya social control (pengawasan antaranggota) dan management control (pengawasan manajemen terhadap anggota dan sebaliknya) juga karena adanya kemampuan untuk menghadapi risiko ketidakpastian, pembelian dalam jumlah banyak, dan inter-linkage market.
Kelemahan-Kelemahan Koperasi yaitu :
1. Prinsip Keanggotaan bersifat terbuka dan sukarela
Hal ini dapat melemahkan struktur permodalan dalam jangka panjang sebab jika perusahaan koperasi tidak mampu melayani kepentingan anggota, anggota tersebut berpotensi untuk keluar dari keanggotaan koperasi. Konsekuensinya, modal yang tertanam dalam koperasi harus dikembalikan.
2. Prinsip kontrol secara demokratis
Prinsip ini menyebabkan anggota yang memiliki modal dalam jumlah banyak akan keluar dari koperasi dan memilih masuk organisasi nonkoperasi yang memiliki ketentuan bahwa pemilik modal besar adalah yang mempunyai kontrol terbesar dalam perusahaan.
3. Prinsip pembagian sisa hasil usaha berdasarkan jasa anggota
Pembagian sisa hasil usaha (SHU) akan mengurangi pemilik modal (terutama pemilik modal yang besar) memasuki koperasi (menjadi anggota koperasi).
4. Prinsip bunga yang terbatas atas modal
Terbatasnya modal akan mengurangi kegiatan anggota untuk menabung pada koperasi.
Secara keseluruhan, kelenahab-kelemahan koperasi dalam struktural permodalan bahwa koperasi tidak cocok untuk bidang usaha yang membutuhkan dana besar. Tetapi disisi lain koperasi bisa untuk usaha-usaha kecil. Kelemahan dalam hal modal itu bukan masalah yang besar jika dari para anggota dapat bersama-sama meningkatkan pertumbuhan koperasi bukan mementingkan pribadi atau kelompok.
1. PERAN KOPERASI di PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Pasar persaingan sempurna merupakan pasar dengan jumlah penjual dan pembeli banyak tapi skala produksi relative kecil.
Ciri-ciri pasar persaingan sempurna antara lain sebagai berikut :
1. Setiap perusahaan adalah pengambil harga
2. Perusahaan mudah keluar dan masuk pasar
3. Perusahaan menghasilkan barang yang sama
4. Banyak perusahaan dalam pasar
5. Pembeli memiliki informasi yang sempurna tentang kondisi pasar
Berdasarkan kondisi diatas, dalam struktur pasar persaingan sempurna harga ditentukan oleh keseimbangan perminaan (demand) dengan penawaran (supply). Oleh sebab itu, perusahaan yang bersaing dalam pasar persaingan sempurna disebut penerima harga (price taker). Jadi apabila koperasi masuk dan menjual produknya ke pasar yang mempunyai struktur bersaing sempurna, maka koperasi hanya dapat mengikuti harga pasar sebagai harga jual produknya. Koperasi tidak akan dapat mempengaruhi harga, walaupun seluruh produk anggotanya dikumpul dan dijual melalui koperasi.
Oleh karena itu, persaingan "harga" tidak cocok diterapka oleh para pelaku bisnis termasuk koperasi di pasar bersaing sempurna. Untuk mendapat keuntungan yang lebih besar, maka koperasi harus mampu bersaing dalam hal "biaya". Menurut konsepsi koperasi, biaya produksi akan dapat diumumkan berdasarkan skala ekonomi, baik sebagai koperasi produsen maupun konsumen.
2. PERAN KOPERASI di PASAR MONOPOLI
Pasar monopoli adalah bentuk pasar dimana hanya ada satu perusahaan yang menguasai pasar. Contoh : PLN, PT.KAI.
Ciri-ciri pasar monopoli anatara lain sebagai berikut :
1. Tidak mempunyai barang pengganti
2. Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk ke dalam industri
3. Dapat menguasai penentuan harga
4. Usaha secara iklan kurang diperlukan
Berdasarkan ciri-ciri tersebut, sepertinya agak sulit bagi koperasi untuk menjadi pelaku monopoli di masa yang akan datang, baik dalam cakupan lokal, regional maupun nasional. Dilihat dari prospek bisnis di masa yang akan datang, struktur pasar monopoli tidak akan banyak memberi harapan bagi koperasi. Selain adanya tuntutan lingkungan untuk menghapus yang bersifat monopoli, pasar yang dihadapi akan semakin terbuka untuk persaingan.
3. PERAN KOPERASI di PASAR MONOPOLISTIK
Pasar monopolistik adalah salah satu bentuk pasar dimana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki karakter tersendiri yang membedakannya dengan produk lainnya. Pada pasar monopolistik, produsen memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga walaupun pengaruhnya tidak sebesar produsen dari pasar monopoli atau oligopoli. Kemampuan ini berasal dari sifat barang yang dihasilkan. Karena perbedaan dan ciri khas dari suatu barang, konsumen tidak akan mudah berpindah ke merek lain, dan tetap memilih merek tersebut walau produsen menaikkan harga.
Ciri-ciri pasar monopolistik antara lain sebagai berikut :
1. Terdapat banyak perusahaan di pasar tapi tidak sebanyak pasar persaingan sempurna
2. Barang produksinya berbeda corak
3. Perusahaan mempunyai sedikit kekuasaan dalam menentukan dan mempengaruhi harga
4. Mudahnya pasar masuk dalam industri
5. Persaingan memproduksi penjualan sangat aktif
Untuk menentukan bentuk pasar dari suatu produk perusahaan, sangat tergantung kepada pembedaan (diferensiasi) produk yang dihasilkan perusahaan tersebut dengan produk pengganti yang dihasilkan oleh perusahaan lain. Semakin kecil/sedikit perbedaannya, maka lebih cenderung ke pasar persaingan sempurna. Sebaliknya, semakin jauh jarak perbedaannya maka semakin cenderung ke arah bentuk pasar monopoli.
Oleh karena itu, apabila koperasi ingin memaksimumkan keuntungannya dalam struktr pasar monopolistik, maka secara teoritis, koperasi harus mampu menghasilkan produk yang sangat berbeda dengan yang dihasilkan oleh pengusaha lain. Tentu strategi dan taktik bisnis dalam promosi, sedikit banyak sangat menentukan perbedaan tersebut.
4. PERAN KOPERASI di PASAR OLIGOPOLI
Oligopoli adalah struktur pasar dimana hanya ada beberapa perusahaan (penjual) yang menguasai pasar, baik secara independen (sendiri-sendiri) maupun secara diam-diam bekerjasama. Oleh karena perusahaan dalam pasar hanya sedikit maka akan selalu ada rintangan untuk memasuki pasar. Banyak koperasi di pasar-pasar lokal yang telah berintegrasi vertikal atau pasar-pasar yang lebih besar dimana perusahaan-perusahaan yang telah mapan masih sangat terbatas. Hal ini menunjukkan koperasi berada distruktur pasar oligopoli, yaitu struktur pasar yang hany terdapat beberapa penjual yang menyebabkan kegiatan penjual yang satu mempunyai peranan penting bagi penjual yang lain. Integrasi vertikal yang dilakukan oleh perusahaan koperasi selain untuk meningkatkan efisiensi perusahaan, juga untuk menghindari persaingan yang ketat antar penjual. Persaingan diantara beberapa penjual (persaingan sempurna dan persaingan monopolistik), sebab keterbatasan jumlah pnjual akan mengakibatkan kesaling-tergantungan antar penjual satu dengan lainnya, sehingga setiap keputusan dari masing-masing penjual akan sangat tergantung dari keputusan-keputusan penjual lainnya.
Ciri-ciri pasar oligopoli antara lain sebagai berikut :
1. Terdapat banyak pembeli di pasar
2. Hanya ada beberapa perusahaan (penjual) yang menguasai pasar
3. Umumnya adalah penjual-penjual (perusahaan) besar yang memiliki modal besar saja (konglomerasi)
4. Produk yang dijual bisa bersifat sejenis, namun bisa berbeda mutunya
5. Adanya hambatan bagi pesaing baru
6. Adanya saling ketergantungan antar perusahaan (produsen)
7. Perlu melakukan promosi
8. Satu diantara para oligopolies adalah price leader
9. Barang-barang yang dihasilkan terdiri dari 2 jenis, yaitu barang standar dan barang berbeda corak
Peran koperasi di dalam pasar oligopoli adalah sebagai retail (Pengecer), dikarenakan untuk terjun ke dalam pasar oligopoli ini diperlukan capital intensive (modal yang tinggi). Koperasi dapat berperan sebagai pengecer produk berbagai jenis dari beberapa produsen. Keuntungan diperoleh dari laba penjualan.
B. KEKUATAN dan KELEMAHAN KOPERASI DALAM SISTEM PASAR
Sebagai bagian dari sistem pasar secara keseluruhan, koperasi akan bersaing dengan berbagai perusahaan bukan koperasi sehingga koperasi harus mampu menggunakan kekuatan-kekuatan yang dimiliki, mampu mencari peluang yang dapat meningkatkan pertumbuhan, memanfaatkan kesempatan-kesempatan yang ada, dan memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada dalam koperasi. Berikut ini adaah kekuatan dan kelemahan yang dimiliki koperasi sebagai bagian dari sistem pasar.
Kekuatan-Kekuatan Koperasi yaitu :
1. Economic of scale (adanya pembelian barang yang banyak)
Kekuatan ini diperoleh melalui pembelian bahan/barang. Pembelian bahan yang banyak akan menekan biaya rata-rata karena adanya potongan harga sehingga harga per unitnya akan semakin murah.
2. Bargaining position di pasar (kekuatan dalam penawaran produk)
Kekuatan ini diperoleh melalui penjualan produk yang dihasilkan oleh organisasi koperasi. Bersatunya para produsen dalam sebuah organisasi koperasi merupakan ajang yang baik dalam mengatur harga jual.
3. Kemampuan dalam menghadapi ketidakpastian (uncertainly), adanya internal market dan eksternal market
Adanya internal market (pasar antara anggota dengan koperasi) memungkinkan resiko yang ditimbulkan sebagai akibat ketidakpastian dapat ditekan serendah mungkin. Sedangkan bila terdapat resiko sebagai akibat koperasi bergerak di eksternal market (koperasi melayani kebutuhan nonanggota), risiko itu akan ditanggung bersama anggota. Jadi pada akhirnya biaya risiko peranggota akan menjadi murah.
4. Pemanfaatan inter-linkage market dan transaction cost sebagai akibat self control dan self management. Anggota harus mempunyai sifat altruisme
Pada dasarnya, transaksi antar koperasi didasarkan pada nonprofit motive sehingga dapat menurunkan biaya transaksi (cost transaction). Rendahnya biaya transaksi pada koperasi di samping karena adanya social control (pengawasan antaranggota) dan management control (pengawasan manajemen terhadap anggota dan sebaliknya) juga karena adanya kemampuan untuk menghadapi risiko ketidakpastian, pembelian dalam jumlah banyak, dan inter-linkage market.
Kelemahan-Kelemahan Koperasi yaitu :
1. Prinsip Keanggotaan bersifat terbuka dan sukarela
Hal ini dapat melemahkan struktur permodalan dalam jangka panjang sebab jika perusahaan koperasi tidak mampu melayani kepentingan anggota, anggota tersebut berpotensi untuk keluar dari keanggotaan koperasi. Konsekuensinya, modal yang tertanam dalam koperasi harus dikembalikan.
2. Prinsip kontrol secara demokratis
Prinsip ini menyebabkan anggota yang memiliki modal dalam jumlah banyak akan keluar dari koperasi dan memilih masuk organisasi nonkoperasi yang memiliki ketentuan bahwa pemilik modal besar adalah yang mempunyai kontrol terbesar dalam perusahaan.
3. Prinsip pembagian sisa hasil usaha berdasarkan jasa anggota
Pembagian sisa hasil usaha (SHU) akan mengurangi pemilik modal (terutama pemilik modal yang besar) memasuki koperasi (menjadi anggota koperasi).
4. Prinsip bunga yang terbatas atas modal
Terbatasnya modal akan mengurangi kegiatan anggota untuk menabung pada koperasi.
Secara keseluruhan, kelenahab-kelemahan koperasi dalam struktural permodalan bahwa koperasi tidak cocok untuk bidang usaha yang membutuhkan dana besar. Tetapi disisi lain koperasi bisa untuk usaha-usaha kecil. Kelemahan dalam hal modal itu bukan masalah yang besar jika dari para anggota dapat bersama-sama meningkatkan pertumbuhan koperasi bukan mementingkan pribadi atau kelompok.
REFERENSI
https://www.google.com/search?q=koperasi&client=firefox-b-ab&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwiJzqrsibnYAhVHr48KHW1NB0UQ_AUICigB&biw=1366&bih=656#imgrc=Mj8DpZEquRsYqM:
Diakses tgl 02 Januari 2018, Pukul 16.10 wib
https://dokumen.tips/documents/kekuatan-dan-kelemahan-koprasi-dalam-sistem-pasar.html
Diakses tgl 02 Januari 2018, Pukul 16.20 wib
https://istanafeli.wordpress.com/2014/10/21/peranan-koperasi-di-berbagai-kondisi-pasar/
Diakses tgl 02 Januari 2018, Pukul 17.15 wib
http://dantelaruku.blogspot.co.id/2010/01/bab-9-peranan-koperasi-di-berbagai.html
Diakses tgl 02 Januari 2018, Pukul 17.30 wib
http://www.academia.edu/15408076/Ekonomi_Koperasi
Diakses tgl 02 Januari 2018, Pukul 18.40 wib