Jumat, 04 November 2016

Bab 7-Manajemen Produksi

MANAJEMEN PRODUKSI
Wafa Atika Warsono
27216576
IT-022234

Bismillahirrahmanirrahim...
          Penulisan ini bertujuan agar para pembaca mampu memahami fungsi, proses dan sistem produksi dan operasi dalam manajemen produksi dan operasi dalam manajemen produksi suatu perusahaan. Penulisan ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas dari Mata Kuliah Pengantar Bisnis (softskill). Materi yang akan dibahas dalam penulisan kali ini adalah mengenai MANAJEMEN PRODUKSI yang didalamnya terdapat perkembangan dan pengertian manajemen produksi, pengertian dan proses produksi, pengambilan keputusan dan rung lingkup yang ada dalam manajemen produksi, fungsi dan sistem produksi dan operasi, dan yang terakhir adalah lokasi dan lay out pabrik. Dengan adanya penulisan ini diharapkan pembaca dapat dengan mudah memahami dasar-dasar dari manajemen produksi serta pengertian utama dari produksi tersebut, proses-proses serta fungsinya. Metode penulisan yang dilakukan adalah dengan melakukan tinjauan dari berbagai macam web selain blog, wordpress dan wikipedia, serta dengan menggunakan buku-buku lengkap dari sumber yang terpercaya.

          1. PERKEMBANGAN MANAJEMEN PRODUKSI
           Manajemen produksi telah ada sejak dimulainya kegiatan produksi barang dan jasa. Perkembangan manajemen produksi ini didukung oleh adanya faktor-faktor. Berikut ini 6 faktor pendukung perkembangan manajemen produksi :
     1. Pembagian Kerja
     Pembagian kerja didasakan pada spesialisasi tenaga kerja pada suatu tugas tunggal dapat diselesaikan produktivitas dan efisiensi lebih besar daripada penugasan seorang karyawan pada banyak tugas. Maksudnya adalah dalam sebuah perusahaan pembagian tugas kerja dilakukan sesuai dengan keahlian atau kemampuan yang dimiliki oleh seorang karyawan tersebut sehingga hasil kerjanya akan terlihat lebih maksimal, efektif, dan efisien. Prinsip pembagian kerja ini masih banyak digunakan dalam dunia bisnis modern, seperti dalam industri-industri perakitan, ilmu teknologi atau komputer, dll.
     2. Revolusi Industri
     Arti umum dari revolusi industri ini pada umumnya adalah peristiwa penggantian tenaga kerja yang awalnya lebih sering menggunakan tenaga kerja manusia sekarang diganti dengan menggunakan mesin, sehingga hasil kerjanya pun lebih cepat dan lebih banyak. Karena cepatnya proses pengolahan dan banyaknya produk yang dihasilkan maka dibutuhkan adanya pemasaran. Revolusi ini terjadi di berbagai bidang, diantaranya bidang perdagangan, industri, dan teknologi. Umumnya revolusi industri ini digunakan oleh perusahaan besar sehingga banyak perusahaan besar semakin meningkat perdagangannya, sebaliknya perusahaan kecil justru semakin terdesak karena tidak mampu mengalahkan atau setidaknya menyeimbangkan. Masyarakat telah memasuki periode purna industri, yang ditandai oleh perkembangan sektor ekonomi jasa dan perhatian yang lebih besar terhadap lingkungan alam dan sosial.
     3. Manajemen Ilmiah
     Gagasan-gagasan tentang manajemen ilmiah mempunyai dua pengertian. Arti pertama, manajemen ilmiah merupakan penerapan metode ilmiah pada studi analisa dan pemecahan masalah-masalah operasi. Arti kedua, manajemen ilmiah adalah seperangkat mekanisme-mekanisme dan teknik untuk meningkatkan efisiensi operasi organisasi. Manajemen ilmiah bertujuan untuk menemukan metode kerja terbaik melalui pendekatan ilmiah yaitu observasi, seleksi ilmiah untuk karyawan, latihan dan pengembangan karyawan, dan kerjasama yang baik antara manajemen dan tenaga kerja.
     4. Hubungan Manusia
     Pendekatan hubungan manusiawi menekankan pentingnya motivasi dan unsur manusia dalam desain kerja. Pemuasan kebutuhan-kebutuhan sosial dalam pendekatan hubungan manusiawi telah melengkapi pendekatan manajemen ilmiah, sebagai usaha untuk meningkatkan produktivitas. Pemikiran aliran hubungan manusiawi telah mengarahkan pentingnya perluasan kerja, yang sekarang merupakan suatu metode untuk lebih memanusiawikan tempat kerja selain meningkatkan produktivitas.
     5. Model-Model Keputusan Kuantitatif
     Adanya model-model keputusan dapat digunakan untuk menyajikan suatu sistem produktif dalam model-model matematikal. Tujuan dari metode seperti ini adalah untuk menemukan nilai-nilai optimal atau memuaskan berbagai variabel keputusan yang akan meningkatkan performance sistem dengan batasan yang ada.
     6. Komputer
     Penggunaan komputer telah mengubah secara dramatik bidang manajemen operasi sejak komputer diperkenalkan pertama kali dalam bisnis tahun 1950-an. Hampir semua organisasi perusahaan sekarang mulai memanfaatkan komputer untuk manajemen persediaan, scheduling poduksi, pengawasan kualitas, dan sistem-sistem pembayaran. Selain itu komputer telah banyak membantu pelaksanaan otomatisasi di kantor-kantor dan pabrik-pabrik, memecahkan masalah komunikasi dan transportasi yang kompleks, serta digunakan hampir semua tipe organisasi jasa.

          2. PENGERTIAN MANAJEMEN PRODUKSI
          Dalam melaksanakan produksi suatu perusahaan pasti diperlukan suatu manajemen yang berguna untuk menerapkan keputusan-keputusan dalam upaya pengaturan dan pengkoordinasian penggunaan sumber daya dari kegiatan produksi yang dikenal sebagai manajemen produksi. Manajemen produksi terdiri dari dua kata, yaitu manajemen dan produksi. Manajemen produksi atau sering disebut juga manajemen operasional merupakan proses yang menggabungkan dan mengubah berbagai sumber daya yang digunakan dalam produksi/operasi sebagai subsistem organisasi menjadi nilai tambah produk/jasa sesuai kebijakan organisasi dalam rangka mencapai tujuan dengan cara mengkoordinasikan kegiatan melalui perncanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan dengan menciptakan atau menambah manfaat suatu barang atau jasa yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Atau bisa disebut juga sebagai himpunan kegiatan pengelolaan yang saling terkait, yang terlibat dalam pembuatan produk tertentu. Komponen-komponen pembentuk manajemen produksi terdiri dari Input, Proses, dan Output. Input atau disebut juga efisiensi terdiri dari material, bahan baku, tenaga kerja, uang, dan waktu. Indikator proses terdiri dari better, faster, cheaper, safer atau bisa juga diturunkan dari quality, cost, delivery, dan safety. Sedangkan indikator output atau disebut juga efektif terdiri dari proses yang dicirikan dan telah dilakukan.
          Berikut ini adalah definisi manajemen produksi yang dikemukakan oleh beberapa ahli :
   1. Menurut Jay Heizer dan Barry Render manajemen produksi adalah serangkaian kegiatan yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output.
    2. Menurut Russel dan Taylor dalam Murdifin Haming (2003 : 17) mendefinisikan manajemen produksi adalah fungsi atau sistem yang melakukan kegiatan proses pengolahan masukan keluaran dengan nilai tambah yang besar.

          3. PENGERTIAN PRODUKSI
          Arti produksi dalam arti sempit adalah kegiatan yang menghasilkan barang, baik barang jadi, barang setengah jadi, barang industri, suku cadang, dan komponen. Sedangkan secara umum produksi diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi hasil keluaran (ouput), baik berupa barang maupun jasa. Dalam kegiatan menghasilkan barang atau jasa, dapat diukur kemampuan menghasilkan atau transformasinya, yang sering dikenal dengan apa yang disebut dengan produktivitas untuk setiap masukan (input) yang dipergunakan. Pengertian produksi dalam ekonomi adalah kegiatan yang berhubungan dengan usaha untuk menciptakan dan menambah kegunaan atau utilitas suatu barang atau jasa. Pengertian produksi secara istilah adalah kegiatan perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa, penciptaan atau penambahan faedah, bentuk, waktu, dan tempat atas faktor-faktor produksi dari bahan-bahan atau sumber-sumber faktor produksi dengan tujuan untuk dijual lagi sehingga lebih bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan manusia. Faktor-faktor produksi yang dimaksud adalah sebagai berikut :
   1. Alam,
   2. Modal,
   3. Tenaga Kerja,
   4. Teknologi,
   5. Ketrampilan Manajerial, dan
   6. Ketrampilan Teknis.

          4. PROSES PRODUKSI
          Proses produksi merupakan suatu cara atau metode yang dilakukan untuk menciptakan suatu barang atau jasa dengan mengubah dari masukan (input) menjadi hasil keluaran (output).
     Macam-Macam Wujud Proses Produksi :
   1. Proses kimia : adalah proses yang cara kerjanya menggunakan sifat kimia.
   2. Proses perubahan bentuk : adalah proses yang merubah bentuk bahan dari inputan.
  3. Proses asembling : adalah proses menggabungkan komponen-komponen menjadi hasil keluaran (output).
   4. Proses transportasi : adalah proses menciptakan perpindahan barang.
   5. Proses penciptaan jasa-jasa administrasi : adalah proses penyiapan data informasi yang diperlukan.
     Jenis-Jenis Proses Produksi :
  1. Proses produksi terus-menerus : adalah proses yang terdapat pola atau urutan yang pasti sejak dari bahan baku sampai menjadi barang jadi.
  2. Proses produksi terputus-putus : adalah proses produksi yang tidak terdapat pola atau urutan yang pasti sejak dari bahan baku sampai menjadi barang jadi.

          5. PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MANAJEMEN PRODUKSI
          Pengambilan keputusan merupakan elemen penting dalam manajemen produksi. Pengambilan keputusan merupakan keseluruhan proses pencapaian suatu keputusan dari identifikasi awal melalui pengembangan dan penilaian alternatif-alternatif sampai pemilihannya. Proses pengambilan keputusan ini diawali dengan perumusan masalah yang dilakukan dengan menguji hubungan sebab-akibat, mencari penyimpangan-penyimpangan, dan yang paling penting adalah berkonsultasi dengan pihak lain. Selanjutnya pengembangan alternatif-alternatif dengan mengumpulkan dan analisa data yang relevan. Setelah dikembangkannya alternatif maka langkah selanjutnya adalah evaluasi alternatif-alternatif yang tergantung pada kriteria pemilihan keputusan yang tepat dengan penggunaan model-model matematik formal.
          Pengambilan keputusan dimaksudkan untuk memudahkan proses pemilihan alternatif atau penggunaan peralatan analisis, bagi penentuan keputusan, sehingga dapat diketahui bagaimana keputusan-keputusan yang rasional harus diambil, dan dengan demikian dapat ditentukan dan disusun rencana-rencana logis dari keputusan-keputusan yang daimbil atas dasar peralatan ilmu pengetahuan dan matematika atau analisis kuantitatif serta kenyataan yang terjadi. Berikut ini adalah macam-macam pengambilan keputusan, yaitu :
     1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti
     2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko
     3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti
     4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain

          6. RUANG LINGKUP MANAJEMEN PRODUKSI
        Dalam manajemen produksi terdapat lima hal pokok yang mengajarkan bagaimana cara untuk mencapai tujuan dengan perencanaan dan keberhasilan rencana yang telah dirancang :
     1. Seleksi dan rancangan atau desain hasil produksi
     2. Seleksi dan perancangan proses dan peralatan
     3. Pemilihan lokasi dan site perusahaan dan unit produksi
     4. Rancangan tata letak (lay out) dan arus kerja atau proses
     5. Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas
          Penambahan dalam pengoperasian sistem produksi mencakup :
     1. Penyusunan rencana produksi dan operasi
     2. Perencanaan dan pengendalian persediaan dan pengadaan bahan
     3. Pemeliharaan atau perawatan (maintenance) mesin dan peralatan
     4. Pengendalian mutu
     5. Manajemen tenaga kerja (SDM)

          7. FUNGSI dan SISTEM PRODUKSI dan OPERASI
          Dalam kegiatan produksi dan operasi tercakup seluruh proses yang mengubah masukan (input) dan menggunakan sumber-sumber daya untuk menghasilkan keluaran (output) yang berupa barang atau jasa. Secara matematis, fungsi produksi merupakan persamaan yang menunjukkan hubungan antara input dan output. Fungsi produksi dan operasi bertanggung jawab untuk mengelola bagian atau fungsi dalam organisasi yang menghasilkan barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Sehingga produksi atau operasi sama halnya dengan pemasaran dan keuangan atau pembelanjaan sebagai salah satu fungsi organisasi perusahaan dan merupakan salah satu fungsi bisnis. Sistem produksi dan operasi berkaitan dengan perumusan sistem transformasi yang menghasilkan barang atau jasa. Pengertian sistem ini tidak hanya pada pemahaman produksi dan operasinya, tetapi yang lebih penting lagi adalah sebagai dasar untuk perancangan dan penganalisisan operasi produksi, yang terdapat dalam proses pengkonversian didalam perusahaan.
          Empat fungsi penting dalam fungsi produksi dan operasi yaitu :
      1. Proses pengolahan : merupakan metode atau teknik yang digunakan dalam pengolahan input
     2. Jasa-jasa penunjang : merupakan sarana yang berupa pengorganisasian yang perlu untuk penetapan teknik dan metode yang akan dijalankan
    3. Perencanaan : merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan produksi dan operasi yang akan dilakukan dalam satu waktu tertentu
    4. Pengendalian atau pengawasan : merupakan fungsi untuk menjamin terlaksananya kegiatan sesuai dengan yang direncanakan

          8. LOKASI dan LAY OUT PABRIK
       Lokasi merupakan salah satu kegiatan awal yang harus dilakukan sebelum perusahaan mulai beroperasi. Penentuan lokasi yang tepat akan mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam melayani konsumen, mendapatkan bahan-bahan mentah yang cukup, mendapatkan tenaga kerja dengan mudah, serta memunginkan diadakannya perluasan usaha. Sedangkan lay out pabrik didefinisikan sebagai tataletak/susunan fasilitas, mesin-mesin dan peralatan pabrik yang dimiliki oleh perusahaan. Tujuan dari perencanaan lay out adalah untuk mendapatkan susunan tataletak yang paling optimal dari fasilitas-fasilitas produksi yan tersedia didalam perusahaan.
          Jenis lay out pabrik :
     1. Lay out proses atau layout fungsional
     Dalam layout ini mesin-mesin dan peralatan-peralatan yang memiliki kesamaan fungsi dikelompokkan dan ditempatkan dalam satu tempat atau ruang tertentu.
     2. Lay out produk atau layout garis
     Dalam layout ini mesin-mesin dan perlengkapan pabrik disusun berdasarkan urutan operasi proses produksi yang diperlukan untuk membuat suatu produk.
     3. Lay out kelompok
     Dalam layout ini mesin-mesin dan perlengkapan yang digunakan untuk membuat atau memroses komponen yang sama.
     4. Lay out posisi tetap
     Layout ini merupakan susunan letak mesin dan fasilitas produksi yang di atur di dekat tempat proses produksi dengan posisi tetap.
          Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi :
     1. Faktor utama
     Yaitu letak sumber bahan baku, letak pasar masalah transportasi, supply tenaga kerja, dan pembangkit tenaga listrik.
     2. Faktor bukan utama
     Yaitu rencana masa depan perusahaan, kemungkinan adanya perluasan perusahaan dan kota, terdapatnya fasilitas-fasilitas pelayanan dan pembelanjaan.
          Manfaat lay out pabrik :
     1. Meningkatkan jumlah produksi
     2. Efisiensi penggunaan fasilitas
     3. Meningkatkan kepuasan dan keselamatan kerja
     4. Mempersingkat waktu proses
     5. Mengurangi waktu tunggu


KESIMPULAN
          Manajemen produksi atau sering disebut juga manajemen operasional merupakan proses yang menggabungkan dan mengubah berbagai sumber daya yang digunakan dalam produksi/operasi sebagai subsistem organisasi menjadi nilai tambah produk/jasa sesuai kebijakan organisasi dalam rangka mencapai tujuan dengan cara mengkoordinasikan kegiatan melalui perncanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan dengan menciptakan atau menambah manfaat suatu barang atau jasa yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Atau bisa disebut juga sebagai himpunan kegiatan pengelolaan yang saling terkait, yang terlibat dalam pembuatan produk tertentu. Komponen-komponen pembentuk manajemen produksi terdiri dari Input, Proses, dan Output.
          Pengertian produksi secara istilah adalah kegiatan perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa, penciptaan atau penambahan faedah, bentuk, waktu, dan tempat atas faktor-faktor produksi dari bahan-bahan atau sumber-sumber faktor produksi dengan tujuan untuk dijual lagi sehingga lebih bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan manusia.
          Untuk mengatur adanya kegiatan produksi ini, perlu dibuat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan apa yang direncanakan. Proses pembuatan keputusan diawali dengan perumusan masalah yang dilakukan dengan menguji hubungan sebab-akibat, mencari penyimpangan-penyimpangan, dan berkonsultasi dengan pihak lan.
          Berlangsungnya kegiatan produksi ini juga diperlukan adanya perencanaan, pengawasan serta pengendalian yang baik dari manajer maupun para karyawan agar produk yang dihasilkan hasilnya bisa maksimal atau dalam arti lain perusahaan harus menjaga serta mengawasi terus-menerus kualitas dari produk yang dihasilkan sebelum dipasarkan agar dapat memenuhi kebutuhan konsumen dengan baik.


REFERENSI

0 komentar:

Posting Komentar