Senin, 23 Januari 2017

Bab 14-Bisnis Internasional


BISNIS INTERNASIONAL
Wafa Atika Warsono
27216576
IT-022234

Bismillahirrahmanirrahim...
          Penulisan ini dibuat oleh penulis dengan tujuan agar mahasiswa mampu mengidentifikasi strategi bisnis yang digunakan dalam bisnis internasional. Penulisan ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas dari Mata Kuliah Pengantar Bisnis (softskill). Materi yang akan dibahas dalam penulisan kali ini adalah mengenai BISNIS INTERNASIONAL dimana didalamnya terdapat beberapa sub bahasan antara lain hakikat bisnis internasional, alasan melaksanakan bisnis internasional, tahap-tahap memasuki bisnis internasional, hambatan dalam memasuki bisnis internasional, dan perusahaan multinasional. Dengan adanya penulisan ini diharapkan para pembaca mampu mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan bisnis internasional dan apa saja alasan serta tahap-tahap dalam memasuki bisnis internasional ini jika kita ingin membuatnya. Metode penulisan yang dilakukan adalah dengan melakukan tinjauan dari berbagai macam web selain blog, dan wikipedia, melainkan menggunakan buku-buku lengkap dari sumber yang terpercaya.

          Bisnis Internasional adalah bisnis yang kegiatannya melampaui batas Negara. Maksudnya adalah bisnis ini mencakup perdagangan internasional yaitu semua transaksi bisnis-swasta dan pemerintah yang melibatkan dua atau lebih negara. Yang didalamnya terdapat pemanufakturan serta industri jasa dalam berbagai bidang, seperti, transportasi, pariwisata, perbankan, periklanan, konstruksi, perdagangan eceran, dll.
          1. HAKIKAT BISNIS INTERNASIONAL
         Bisnis Internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan melalui batas-batas suatu Negara. Transaksi bisnis seperti ini merupakan transaksi bisnis Internasional. Adapun transaksi bisnis yang dilakukan oleh suatu Negara dengan Negara lain yang sering disebut sebagai Perdagangan Internasional (International Trade). Dilain pihak transaksi bisnis itu dilakukan oleh suatu perusahaan dalam suatu Negara dengan perusahaan lain atau individu di Negara lain disebut Pemasaran Internasional (International Marketing). Dua buah transaksi bisnis internasional yaitu :
     a. Perdagangan Internasional (International Trade)
     Perdagangan Internasional adalah proses tukar menukar yang didasarkan atas kehendak sukarela dari masing-masing Negara. Adapun motifnya adalah memperoleh manfaat perdagangan atau gains of trade. Manfaat perdagangan internasional :
   1. Saling mendapat pertukaran teknologi guna mempercepat pertumbuhan ekonomi.
   2. Menjalin persahabatan.
   3. Dapat membuka lapangan pekerjaan.
   4. Dapat menambah jumlah dan kualitas barang.
   5. Meningkatkan penyebaran SDA melalui batas Negara.
     b. Pemasaran Internasional (International Marketing)
     Pemasaran Internasional dianggap memiliki peranan penting dalam memberikan jawaban dan antisipasi positif terhadap sejumlah isu global yang dinamis. Pemasaran Internasional yang sering disebut sebagai Bisnis Internasional (International Business) merupakan keadaan dimana suatu perusahaan dapat terlibat dalam suatu transaksi bisnis dengan negara lain, perusahaan lain ataupun masyarakat umum di Luar Negeri. Dalam hal semacam ini maka pengusaha tersebut akan terbebas dari hambatan perdagangan dan tarif bea masuk karena tidak ada transaksi ekspor impor.

          2. ALASAN MELAKSANAKAN BISNIS INTERNASIONAL
            Alasan negara melakukan perdagangan internasional :
   1. Masalah mobilitas faktor produksi.
   2. Mobilitas mengandung arti suatu pergerakan, sehingga yang dimaksud disini adalah pergerakan faktor produksi dari suatu negara ke negara lain.
   3. Masalah batas-batas negara yang berdaulat.
   4. Masalah transport cost
         Konsep keunggulan strategi yang dimiliki oleh suatu negara dibanding negara lain dalam bidang tertentu, yaitu :
     a. Konsep Keunggulan Absolute (Absolute Advantage)
     Suatu negara dapat dikatakan memiliki keunggulan absolute apabila negara itu memegang monopoli dalam berproduksi dan perdagangan terhadap produk tersebut. Hal ini dapat dicapai jika tidak ada negara lain yang dapat menghasilkan produk tersebut sehingga negara itu menjadi satu-satunya negara penghasil.
     b. Konsep Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage)
      Konsep keunggulan komparatif merupakan konsep yang lebih realistik dan banyak terdapat dalam bisnis internasional, dimana suatu negara memiliki kemampuan yang lebih tinggi untuk menawarkan produk tersebut dibandingkan dengan negara lain.
     c. Potensi Pasar Internasional
     Potensi pasar ditentukan oleh 3 faktor yaitu struktur penduduk, daya beli serta pola konsumsi masyarakat. Dalam hal pasar internasional, potensi pasar internasional juga ditentukan oleh ketiga faktor tersebut hanya saja dalam hal ini diberlakukan untuk negara lain.

          3. TAHAP-TAHAP DALAM MEMASUKI BISNIS INTERNASIONAL
            Tahap-tahap dalam memasuki bisnis internasional secara kronologis yaitu :
     1. Ekspor Insidentil
     Dalam tahap awal ini pada umumnya terjadi pada saat adanya kedatangan orang asing di negeri kita kemudian ada yang membeli barang-barang kemudian kita harus mengirimkannya ke negeri asing itu.
     2. Ekspor Aktif (Purchasing)
     Pada tahap aktif ini perusahaan negeri sendiri mulai aktif melaksanakan manajemen atas transaksi itu.
     3. Penjualan Lisensi
     Dalam tahap ini Negara pendatang menjual lisensi atau merek dari produknya kepada Negara penerima. Dalam tahap yang dijual adalah hanya merek atau lisensinya saja, sehingga negara penerima dapat melakukan manajemen yang cukup luas terhadap pemasaran maupun proses produksinya termasuk bahan baku serta peralatannya.
     4. Franchising
     Tahap berikutnya yaitu perusahaan di suatu negara menjual tidak hanya lisensi atau merek dagangnya saja akan tetapi lengkap dengan segala atributnya. Dalam hal bentuk Franchise ini maka perusahaan yang menerima disebut sebagai Franchisee dan perusahaan pemberi disebut sebagai Franchisor.
     5. Pemasaran di Luar Negeri (Active Marketing)
     Dalam tahap ini memerlukan intensitas manajemen serta keterlibatan yang lebih tinggi karena perusahaan pendatang harus aktif dan mandiri untuk melakukan manajemen pemasaran bagi produknya itu di negeri asing.
     6. Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri
     Tahap yang terakhir adalah tahap yang paling intensif yang disebut sebagai "Total International Business". Dalam tahap ini perusahaan asing datang dan mendirikan perusahaan di negeri asing dengan segala modalnya, kemudian memproduksi di negeri itu, lalu menjual hasil produksinya itu di negeri itu juga.

          4. HAMBATAN DALAM MEMASUKI BISNIS INTERNASIONAL
            Beberapa hambatan dalam bisnis internasional yaitu :
     1. Batasan perdagangan dan tarif bea masuk
     2. Perbedaan bahasa, sosial budaya/culture
     Adanya perbedaan bahasa ini disebabkan karena bahasa adalah merupakan alat komunikasi yang vital baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Perbedaan kondisi sosial budaya merupakan suatu maslaah yang harus dicermati pula dalam melakukan bisnis internasional.
     3. Kondisi politik dan hukum/perundang-undangan
     Hubungan politik yang kurang baik antara satu negara dengan negara yang lain akan mengakibatkan terbatasnya hubungan bisnis dari kedua negara tersebut. Ketentuan hukum ataupun perundang-undang yang berlaku di suatu negara kadang juga membatasi berlangsungnya bisnis internasional.
     4. Hambatan operasional
     Hambatan yang lain adalah berupa masalah operasional, yakni transportasi atau pengangkutan barang yang diperdagangkan tersebut dari negara yang satu ke negara lain.

          5. PERUSAHAAN MULTINASIONAL
         Perusahaan multinasional pada hakikatnya adalah suatu perusahaan yang melaksanakan kegiatan secara internasional atau dengan kata lain melakukan operasinya dibeberapa Negara. Perusahaan macam ini sering disebut Multinasional Corporation (MNC). Setiap negara akan terpengaruh oleh tindakan yang dilakukan oleh negara lain.
          Contoh perusahaan multinasional antara lain, Coca-Cola, Colgate, IBM, General Electric, Mitzubishi Electric, Toyota, Philips dari negeri Belanda, Nestle dari Switzerland, Unileer dari Belanda dan Inggris, Bayer dari Jerman, dll.


KESIMPULAN
          Bisnis Internasional adalah bisnis yang kegiatannya melampaui batas Negara. Maksudnya adalah bisnis ini mencakup perdagangan internasional yaitu semua transaksi bisnis-swasta dan pemerintah yang melibatkan dua atau lebih negara. Yang didalamnya terdapat pemanufakturan serta industri jasa dalam berbagai bidang, seperti, transportasi, pariwisata, perbankan, periklanan, konstruksi, perdagangan eceran, dll. Hakikat dalam bisnis internasional ini pada umumnya memiliki 2 pengertian atau 2 buah transaksi diantaranya yaitu Perdagangan Internasional dan Pemasaran Internasional. 2 pengertian ini masing-masing memiliki tujuan dan manfaat yang berbeda. 
          Selain itu ada pula alasan dalam melaksanakan bisnis internasional ini, salah satunya adalah adanya mobilitas. Seperti yang kita ketahui mobilitas ini adalah suatu perubahan atau pergerakan tingkatan, bisa saja bisnis ini berada diatas ataupun sebaliknya karena terus mengalami perubahan. 
          Dalam memasuki bisnis internasional ini pun juga harus melewati beberapa tahap-tahap seperti yang sudah saya jelaskan diatas. Semua tahap-tahap saling berkaitan dan harus dilakukan secara berurut. Setelah berhasil memasuki bisnis internasional pasti perusahaan kita tidak akan pernah berjalan mulus saja selama ini, namun ada beberapa hambatan yang pasti akan di hadapi oleh perusahaan tersebut. Hambatan itu pun bermacam-macam bentuk dan jenisnya. Perusahaan multinasional pada hakikatnya adalah suatu perusahaan yang melaksanakan kegiatan secara internasional atau dengan kata lain melakukan operasinya dibeberapa Negara. Perusahaan macam ini sering disebut Multinasional Corporation (MNC). Setiap negara akan terpengaruh oleh tindakan yang dilakukan oleh negara lain.


REFERENSI
https://www.scribd.com/doc/110826132/BISNIS-INTERNASIONAL (di akses tgl 20 Jan 2017, jam 10.00)
https://www.scribd.com/doc/37139909/bisnis-internasional (di akses tgl 20 Jan 2017, jam 13.15)

Rabu, 18 Januari 2017

Bab 13-Tanggung Jawab Sosial Suatu Bisnis

TANGGUNG JAWAB SOSIAL SUATU BISNIS
Wafa Atika Warsono
27216576
IT-022234

Bismillahirrahmanirrahim...
          Penulisan ini dibuat oleh penulis dengan tujuan agar mahasiswa dapat membedakan tanggung jawab pengusaha dan etika bisnis terhadap masyarakat yang menjadi tanggung jawab sosial suatu bisnis. Penulisan ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas dari Mata Kuliah Pengantar Bisnis (softskill). Materi yang akan dibahas dalam penulisan kali ini adalah mengenai TANGGUNG JAWAB SOSIAL SUATU BISNIS yang didalamnya terdapat 4 sub bahasan yaitu, benturan dengan kepentingan masyarakat, dorongan tanggung jawab sosial, etika bisnis, dan bentuk-bentuk tanggung jawab sosial suatu bisnis. Dengan adanya penulisan ini diharapkan para pembaca mampu mengetahui apa saja yang menjadi tanggung jawab sosial dari suatu bisnis untuk masyarakat yang berada disekitar bisnis tersebut maupun masyarakat daerah lain yang membutuhkan bantuan, serta diharapkan para pembaca dapat mengetahui apa saja yang menjadi etika bisnis yang dibangun. Metode penulisan yang dilakukan adalah dengan melakukan tinjauan dari berbagai macam web selain blog, dan wikipedia, melainkan menggunakan buku-buku lengkap dari sumber yang terpercaya.

          Tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility) adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya perusahaan memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan. CSR berhubungan erat dengan "pembangunan berkelanjutan", dimana ada argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan. Etika bisnis dan tanggung jawab sosial perusahaan merupakan dua permasalahan yang seringkali kurang diperhatikan oleh para pelaku bisnis.
          1. BENTURAN DENGAN KEPENTINGAN MASYARAKAT
          Proses produksi seringkali menyebabkan benturan kepentingan (masyarakat dengan perusahaan). Terjadi pada berbagai tingkat perusahaan (besar, menengah dengan perusahaan). Benturan ini terjadi kerap kali terjadi perusahaan menimbulkan polusi (udara, air, limbah, suara bahkan mental kejiwaan), hal-hal bersifat normatif dilanggar, ketertiban yang kurang dan berbagai hal lainnya.
          Klasifikasi aspek pendorong tanggung jawab sosial perusahaan dituntut untuk mengindahkan etika bisnis. Hal-hal pendorong dilaksanakannya etika bisnis :
    1. Dorongan dari pihak luar, dari lingkungan masyarakat. Kendala yang akan sering dihadapi adalah adanya biaya tambahan yang kadang cukup besar bagi si perusahaan.
     2. Dorongan dari dalam bisnis itu sendiri, sisi humanisme pebisnis yang melibatkan rasa, karsa, dan karya yang ikut mendorong diciptakannya etika bisnis yang baik dan jujur.

          2. DORONGAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
          Klasifikasi masalah sosial yang mendorong pelaksanaan tanggung jawab sosial pada sebuah bisnis sebagai berikut :
     1. Penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan
      Prosedur administrasi serta jenjang kewenangan yang berbelit-belit sering menyebabkan tekanan batin bagi para pebisnis maupun pihak lain yang berhubungan. Manfaat penerapan manajemen orientasi kemanusiaan :
    $  Peningkatan moral kerja karyawan yang berakibat membaiknya semangat dan produktivitas kerja.
   $ Adanya partisipasi bawahan dan timbulnya rasa ikut memiliki sehingga tercipta kondisi manajemen pertisipatif
   $ Penurunan absen karyawan yang disebabkan kenyamanan kerja sebagai hasil hubungan kerja yang menyenangkan dan baik.
    $  Peningkatan mutu produksi yang diakibatkan oleh terbentuknya rasa percaya diri karyawan.
    $ Kepercayaan konsumen yang meningkat dan merupakan modal dasar bagi perkembangan selanjutnya dari karyawan.
     2. Ekologi dan Gerakan Pelestarian Lingkungan
     Ekologi yang menitikberatkan pada keseimbangan antara manusia dan alam lingkungannya banyak dipengaruhi oleh proses produksi. Contohnya, maraknya penebangan hutan sebagai bahan dasar industri, perburuan kulit ular, dan penangkapan ikan dengan peledak.
     3. Penghematan Energi
    Pengurasan secara besar-besaran energi yang berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui seperti batu bara, minyak, dan gas telah banyak terjadi. Kesadaran bahwa SDA tersebut tidak dapat diperbaharui telah mendorong dilaksanakannya proses efisiensi serta mencari pengganti sumber daya tersebut, yang diantaranya adalah pemanfaatan tenaga surya, nuklir, angin, air serta laut.
     4. Partisipasi Pembangunan Bangsa
      Kesadaran masyarakat pebisnis terhadap suksesnya pembangunan sangat diperlukan. Karena dengan adanya kesadaran tersebut, akan membantu pemerintah untuk menangani masalah pengangguran dengan cara ikut melibatkan penggunaan tenaga kerja yang ada.
     5. Gerakan Konsumerisme
       Awal perkembangannya tahun 1960-an di Negara Barat yang berhasil memberlakukan Undang-Undang perlindungan konsumen. Berikut adalah tujuan dari gerakan konsumerisasi :
   1. Memperoleh perhatian dan tindakan nyata dari kalangan bisnis terhadap keluhan konsumen atas praktek bisnisnya.
   2.  Pelaksanaan strategi perikanan yang realistis dan mendidik serta tidak menyesatkan masyarakat.
   3.  Diselenggarakan panel-panel diskusi antara wakil konsumen dengan produsen.
   4.  Pelayanan purna jual yang lebih baik.
  5. Berjalannya proses Public Relation (PR) yang lebih menitikberatkan pada kepuasan konsumen daripada promosi semata.

          3. ETIKA BISNIS
          Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma, dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungn yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham dan masyarakat. Etika bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan, dan sikap yang profesional.
   1. Hubungan antara bisnis dengan konsumen : merupakan hubungan paling dasar dalam suatu bisnis, pergaulan antara konsumen dengan produsen dan paling banyak ditemui.
   2. Hubungan dengan karyawan : bentuk hubungan ini meliputi penerimaan, latihan, promosi, transfer, demosi maupun pemberhentian.
    3. Hubungan antar bisnis : merupakan hubungan yang terjadi diantara perusahaan.
   4. Hubungan dengan investor : pemberian informasi yang benar terhadap investor maupun calon investor merupakan bentuk hubungan ini.
   5. Hubungan dengan lembaga-lembaga keuangan : hubungan dengan lembaga keuangan terutama jawatan pajak merupakan hubungan yang bersifat financial, berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan.

          4. BENTUK-BENTUK TANGGUNG JAWAB SOSIAL SUATU BISNIS
          Penjabaran dari kepedulian sosial dari suatu bisnis berbentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial bisnis. Sejalan dengan itu dapat dilihat bahwa semakin tinggi tingkat kepedulian sosial suatu bisnis maka semakin tinggi pula pelaksanaan praktek bisnis etik masyarakat. Beberapa bentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial yang dapat kita temui di Indonesia adalah :
   1. Pelaksanaan Hubungan Industrialis Pancasila (HIP)
   Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) merupakan bentuk pelaksanaan yang telah banyak dijalankan pengusaha dengan karyawannya dan di tuangkan dalam buku.
   2. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
     Penanganan ilmiah industri sebagai bagian dari produksi sebagai bentuk partisipasi menjaga lingkungan.
   3. Penerapan Prinsip Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3)
   Penekanan pada faktor keselamatan pekerja dengan dengan menggunakan alat-alat yang berfungsi menjaga keselamatan, seperti topi, masker, sarung tangan, baju keselamatan, sepatu khusus, dll.
   4. Perkebunan Inti Rakyat (PIR)
   Sistem perkebunan yang melibatkan perkebunan besar milik negara dan kecil milik masyarakat. Perkebunan besar berfungsi sebagai inti dan motor penggerak perkebunan dimana semua bahan bakunya diambil dari perkebunan kecil disekitarnya yang berfungsi sebagai plasma.
   5. Sistem Bapak Angkat-Anak Angkat
    Sistem ini melibatkan pengusaha besar yang mengangkat pengusaha kecil/menengah sebagai mitra kerja yang harus mereka bina.


KESIMPULAN
          Tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility) adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya perusahaan memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan. CSR berhubungan erat dengan "pembangunan berkelanjutan", dimana ada argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan. Proses produksi seringkali menyebabkan benturan kepentingan (masyarakat dengan perusahaan). Terjadi pada berbagai tingkat perusahaan (besar, menengah dengan perusahaan). Benturan ini terjadi kerap kali terjadi perusahaan menimbulkan polusi.
          Tanggung jawab sosial bisnis juga muncul karena adanya kalisifikasi masalah yang dialami oleh masyarakat. Sehingga mendorong rasa tanggung jawab pebisnis agar mampu bertanggung jawab dengan masyarakat sekitar dari hasil bisnis yang mereka bangun. Tanggung jawab sosial bisnis ini juga memiliki beberapa bentuk dan sistematisasi yang harus dipatuhi oleh seluruh pelaku bisnis.
            Pentingnya etika bisnis juga sangat diperlukan dalam melakukan kegiatan bisnis. Karena dalam etika bisnis ini mencakup beberapa hubungan-hubungan yang erat dan wajib dimiliki oleh para karyawan terutama pebisnis (manajer).


REFERENSI
http://www.e-jurnal.ukrimuniversity.ac.id/file/414.pdf (di akses tgl 18 Januari 2017, jam 12.30)
http://slideplayer.info/slide/2729798/ (di akses tgl 18 Januari 2017, jam 12.55)
https://sites.google.com/site/tanggungjawabsosialsuatubisnis/ (di akses tgl 18 Januari 2017, jam 15.17)

Selasa, 17 Januari 2017

Bab 12-Teknik Analisis Meramalkan Kas Perusahaan

TEKNIK ANALISIS MERAMALKAN KAS PERUSAHAAN
Wafa Atika Warsono
27216576
IT-022234

Bismllahirrahmanirrahim...
          Penulisan ini dibuat oleh penulis dengan tujuan agar mahasiswa mampu menganalisis keuangan perusahaan dalam memprediksi jumlah kas yang dibutuhkan perusahaan. Penulisan ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas dari Mata Kuliah Pengantar Bisnis (softskill). Materi yang akan dibahas dalam penulisan kali ini adalah mengenai TEKNIK ANALISIS MERAMALKAN KAS PERUSAHAAN yang didalamnya terdapat beberapa sub bahasan diantaranya yaitu tentang keuangan perusahaan, biaya-biaya estimasi seperti estimasi kas, penjualan, produksi, pembelian dan pemakaian bahan langsung, beban fabrikase, harga pokok penjualan dan penjualan, beban administrasi, dan estimasi laba rugi. Dengan adanya penulisan ini diharapkan para pembaca mampu menganalisis keuangan perusahaan dengan baik dengan memrediksikan berapa jumlah kas yang dibutuhkan oleh si perusahaan. Metode penulisan yang dilakukan adalah dengan melakukan tinjauan dari berbagai macam web selain blog, dan wikipedia, melainkan menggunakan buku-buku lengkap dari sumber yang terpercaya.

          Teknik analisis meramalkan kas perusahaan adalah teknik untuk mengetahui keadaan sehat atau tidaknya kas pada perusahaan di masa mendatang ataupun sekarang. Adanya teknik analisis meramalkan kas perusahaan ini juga memiliki fungsi, diantaranya :
     1. Menilai apakah kinerja perusahaan sesuai dengan target umum perusahaan itu sendiri dan harapan investor
     2. Mengestimasi dampak dari perubahan operasi Estimasi Penjualan
     3. Mengantisipasi kebutuhan pendanaan perusahaan di masa depan
     4. Menentukan rencana yang memaksimalkan nilai pemegang saham
          1. KEUANGAN PERUSAHAAN
          Keuangan perusahaan atau lebih dikenal dengan corporate finance adalah bidang keuangan yang berurusan dengan keputusan pendanaan perusahaan bisnis membuat dan alat dan analisis yang digunakan untuk membuat keputusan. Tujuan utama dari keuangan perusahaan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan sambil mengelola perusahaan keuangan resiko.
          Perusahaan keuangan merupakan lembaga yang melaksanakan fungsi utama menyalurkan dana dari yang surplus/berlebih kepada mereka yang kekurangan dana. Adapun jenis-jenis perusahaan keuangan adalah sebagai berikut :
    a. Bank Komersial : lembaga simpanan yang memiliki assets utama berupa pinjaman dan kewajiban utama lain yaitu tabungan.
    b. Thrifts : lembaga simpanan dalam bentuk tabungan atau pinjaman.
    c. Perusahaan Asuransi : lembaga keuangan yang menjaga individu dan perusahaan dari kejadian buruk.
    d. Perusahaan Sekuritas dan Bank Investasi : lembaga keuangan yag menjamin sekuritas dan terlibat dalam kegiatan sehubungan seperti broker surat berharga, jual beli surat berharga, dll.
    e. Perusahaan Pembiayaan : lembaga penghubung kauangan yang memberi pinjaman kepada individu dan bisnis

          2. ESTIMASI PENJUALAN
          Estimasi penjualan atau ramalan penjualan merupakan dasar perencanaan bagi berbagai aktivitas di perusahaan. Atau bisa disebut juga sebagai ramalan unit dan nilai uang penjualan suatu perusahaan. penyusunan perencanaan keuangan apabila disajikan dengan benar, maka informasi tersebut akan berguna bagi pihak manajemen perusahaan dalam rangka pengembangan usaha yang dilakukan. Apabila perencanaan keuangan dilakukan secara tepat maka pihak manajemen perusahaan mampu untuk berusaha secara maksimal dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

          3. ESTIMASI PRODUKSI
        Estimasi produksi atau aggaran produksi adalah anggaran penjualan yang disesuaikan terhadap perubahan persediaan. Untuk menghitung anggaran produksi, diperlukan beberapa data yang digunakan dalam proses penghitungan. Data yang diperlukan antara lain :
     1. Data yang telah dihitung dalam anggaran produksi
     2. Biaya Bahan Baku (BBB)
     3. Biaya overhead pabrik (BOP)
     4. Biaya tenaga kerja langsung (BTKL)

          4. ESTIMASI PEMBELIAN BAHAN LANGSUNG
          Estimasi pembelian bahan langsung adalah pembelian barang secara langsung, baik secara langsung maupun sistem online. Estimatis ini sangat menguntungkan bagi penjual maupun pembeli. Karena penjual bisa memprodukkan barang dagangannya dengan cara sistem online, dan si pembeli juga dapat lebih menguntungkan dan menghematkan, karena pembeli tidak perlu meluangkan waktu yang lama untuk datang dan pergi kesana. Cukup hanya dengan berada didepan komputer dan memilih barang mana yang akan dibelinya. Lalu mentransferkan jumlah uang yang sudah tertera, dengan cara seperti itu pihak pembeli maupun pihak penjual dapat memperoleh keuntungan.

          5. ESTIMASI PEMAKAIAN BAHAN LANGSUNG
         Estimasi pemakaian bahan langsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk membiayai bahan baku, bahan pembantu, dan bahan penunjang produksi. Atau bisa juga diartikan sebagai barang yang bisa langsung digunakan tanpa memerlukan proses terlebih dahulu, atau barang yang sudah dibeli langsung dapat dirasakan manfaatnya. Contohnya : pakaian, mobil, makanan, minuman, dll.

          6. UPAH LANGSUNG
         Upah langsung adalah upah yang diberikan dari atasan atau manajer secara langsung kepada para pekerja setelah mereka melakukan apa yang menjadi kewajiban mereka sebagai pekerja dalam bentuk uang, tidak dilakukan dengan sistem kartu kredit. Selain upah langsung dalam proses produksi sering terjadi pembayaran untuk upah tidak langsung, misalnya : upah pemeliharaan mesin pabrik, penangan material, insinyur dan lainnya. Namun, saat ini banyak perusahaan membayar para karyawan pabriknya dengan sistem gaji tetap perbulan.

          7. ESTIMASI BEBAN FABRIKASE
        Estimasi beban fabrikase adalah estimasi yang menjelaskan tentang beban fabrikasi. Atau dapat diartikan sebagai bahan baku tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung, dan semua biaya pabrik lainnya yang tidak dapat secara nyaman diidentifikasikan dengan atau dibebankan langsung ke pesanan, produk, atau objek biaya lain yang spesifik.

          8. ESTIMASI HARGA POKOK PENJUALAN
          Harga pokok penjualan adalah harga yang sudah mutlak atau harga pokok barang yang dijual tanpa bisa mengalami perubahan, harga ini sudah mutlak di berikan oleh penjual kepada pembeli agar tidak terjadi negosiasi dalam penjualan barang tersebut atau dapat berarti juga sebagai ringkasan dari anggaran produksi dengan memerhatikan tingkat persediaan akhir.

          9. ESTIMASI BEBAN PENJUALAN
          Estimasi beban penjualan adalah beban si penjual karena karena terdapat beberapa faktor yang membuat perusahaan atau si penjual oleh pihak-pihak tertentu. Misalnya beban pajak, kerusakan barang-barang, apapun yang membuat perusahaan menjadi beban.

          10. ESTIMASI BEBAN ADMINISTRASI
          Estimasi beban administrasi adalah beban yang umumnya terjadi pada personalia, bagian keuangan, dan bagian umum. Beban administrasi perusahaan yang fokus dari kepentingan politik pada saat ini. Penyebab utama dari ukuran biaya administrasi di sektor pekerjaan sementara adalah :
     1. Tingginya jumlah pekerja pekerjaan sementara dan tingginya laju perubahan pada pekerja pekerjaan sementara.
     2. Perubahan undang-undang banyak dan perubahan kecil yang menghadapi sektor pekerjaan sementara.
     3. Penerapan sistem pembayaran remunerasi mingguan, yang melekat pada penggunaan pekerjaan flex.

          11. ESTIMASI LABA RUGI
          Rekening-rekening laporan laba rugi adalah suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi laba yang diperoleh oleh perusahaan pada periode tertentu. Atau bisa juga diartikan sebagai laporan keuangan suatu perusahaan yang menunjukkan keuntungan atau kerugian dimana semua laporan keuangan ditunjukan pada estimasi ini, karena dengan estimasi ini perusahaan bisa mengetahui apakah perusahaan ini mendapatkan keuntungan (laba) atau memperoleh kerugian, yaitu meliputi :
     => Laba merupakan kenaikan modal saham yang dimiliki oleh perusahaan yang berasal dari pendapatan operasional perusahaan
    => Rugi merupakan penurunan modal saham yang diakibatkan dari transaksi yang dilakukan oleh perusahaan pada suatu periode tertentu.

          12. ESTIMASI KAS
          Estimasi kas adalah laporan keuangan yang menunjukkan berapa uang yang dimiliki oleh perusahaan itu, karena dengan adanya kas perusahaan dapat mengetahui berapa jumlah uang atau kas yang ada, apakah perusahaan tersebut memperoleh keuntungan atau kenaikan kas atau bahkan memperoleh penurunan kas. Atau secara lebih sederhana dapat disimpulkan estimasi kas merupakan kas bersih yang keluar dan masuk ke dalam suatu perusahaan.


KESIMPULAN
          Teknik analisis meramalkan kas perusahaan adalah teknik untuk mengetahui keadaan sehat atau tidaknya kas pada perusahaan di masa mendatang ataupun sekarang. Teknik ini juga memiliki beberapa fungsi seperti yang telah saya jelaskan diatas. Keuangan perusahaan atau lebih dikenal dengan corporate finance adalah bidang keuangan yang berurusan dengan keputusan pendanaan perusahaan bisnis membuat dan alat dan analisis yang digunakan untuk membuat keputusan. Tujuan utama dari keuangan perusahaan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan sambil mengelola perusahaan keuangan resiko.
          Ada yang disebut keuangan perusahaan dan ada juga yang disebut perusahaan keuangan, perusahaan keuangan terdiri dari beberapa jenis.
          Dan ada juga yang disebut estimasi. Estimasi adalah sebuah proses pengulangan. Ada 3 teknik yang dilakukan untuk melakukan estimasi, yaitu :
     1. Keputusan Profesional
     2. Sejarah
     3. Rumus-Rumus
          Estimasi yang ada mempunyai fungsi, tujuan dan kegunaan yang berbeda sesuai dengan kebutuhan yang akan diperlukan oleh perusahaan tersebut.


REFERENSI
http://dokumen.tips/documents/bab-12-teknik-analisis-meramalkan-kas-an.html (diakses tgl 18 Januari 2017 jam 09.30)
http://www.academia.edu/16536931/PENGANTAR_BISNIS (diakses tgl 18 Januari 2017 jam 09.30)
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=16&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjVpcPdysrRAhVILI8KHds-BFU4ChAWCDgwBQ&url=http%3A%2F%2Fyananto.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F29272%2FBAB%2B12.ppt&usg=AFQjCNFh1naeEAtAbMCh9yId4wCvHATh8g&sig2=k-O6nukf0wiZjugwvbBleA&bvm=bv.144224172,d.c2I (diakses tgl 18 Januari 2017 jam 09.00)