Minggu, 16 Oktober 2016

Kewiraswastaan dan Perusahaan Kecil (Pengantar Bisnis)

BAB IV
KEWIRASWASTAAN dan PERUSAHAAN KECIL
WAFA ATIKA WARSONO
27216576
IT-022234

          Penulisan ini dibuat dengan tujuan agar para pembaca dapat mahir menganalisis bentuk peluang bisnis kewirausahaan serta usaha kecil yang akan digunakan dalam kondisi tertentu. Penulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas dari Mata Kuliah Pengantar Bisnis (softskill). Materi yang akan dibahas dalam penulisan kali ini adalah tentang Kewiraswastaan, Wiraswasta, dan Wiraswastawan. Di dalam penulisan ini juga membahas perusahaan kecil dalam lingkungan perusahaan, perkembangan franchising (waralaba) di Indonesia, ciri-ciri perusahaan kecil, dan perbedaan antara kewirausahaan dan bisnis kecil. Dengan adanya penulisan ini diharapkan pembaca dapat dengan bijak memilih mana peluang bisnis yang tepat dan sesuai dengan kondisi yang sedang di alami oleh pembaca agar tercipta suatu kesejahteraan yang ingin dicapai. Metode penulisan yang dibuat adalah dengan melakukan tinjauan dari berbagai macam web selain blog, wordpress dan wikipedia, serta dengan menggunakan buku-buku lengkap dari sumber yang terpercaya.

          1. KEWIRASWASTAAN
     1.1 Kewiraswastaan, Wiraswasta dan Wiraswastawan
     1.1.1 Kewiraswastaan
           Kewiraswastaan atau sering disebut juga enterpreneurship merupakan kemampuan dan keinginan seseorang untuk mengambil resiko dan tanggung jawab yang besar untuk mempertaruhkan waktu, tenaga, uang, dan fikiran serta memanfaatkan potensi yang dimiliki dan bertindak kreatif untuk membuat atau mendirikan suatu usaha yang nantinya diharapkan mampu bersaing dan berhasil dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup. Melalui usaha yang dijalankan, seorang enterpreneurship juga merencanakan dan mengharapkan sebuah keuntungan maupun kepuasan. Dalam menjalankan usahanya, seorang enterpreneurship pun tidak akan terlepas dari kata rugi. Sisi keuntungan berwiraswasta adalah dapat mengatur tingkat keuntungan yang diharapkan, melatih ketajaman intuisi bisnis, meningkatkan rasa tanggung jawab pada diri sendiri, serta memiliki wewenang untuk mengelola dan mengatur karyawan serta badan usaha yang dipimpin. Sisi kerugian berwiraswasta yaitu, memiliki tanggung jawab yang besar, wajib mempunyai relasi yang baik dengan perusahaan terkait demi berlangsungnya kegiatan perusahaan, rela menerima kerugian besar yang menimpa, bahkan rela untuk mengorbankan waktu dengan keluarga demi menjalankan aktivitas perusahaan.
          Pada umumnya, banyak orang yang belum bersedia untuk menjadi seorang enterpreneur. Karena hanya orang-orang yang mampu mengambil dan menerima resiko yang besar lah yang bersedia. Banyak orang yang hanya ingin mencari pekerjaan kepada orang lain atau menjadi seorang karyawan karena mungkin menurut mereka tanggung jawab yang dimiliki lebih ringan dibanding dengan ia menjadi seorang enterpreneur. Selain tanggung jawab yang ringan, mereka juga mungkin lebih senang menerima perintah dari orang lain dibanding dengan dia yang memberi perintah untuk orang lain, selain itu uang tambahan juga membuat mereka terlena untuk tidak menjadi seorang enterpreneur.
     1.1.2 Wiraswasta
           Wiraswasta adalah bidang usaha atau perusahan yang dibangun oleh seseorang dengan kepribadian tertentu (enterpreneur) sebagai alternatif penyediaan lapangan kerja, atau minimal bagi si pemilik modal tersebut.
   a. Unsur-unsur Penting Wiraswasta
  1. Unsur Pengetahuan
       Maksudnya adalah dengan adanya unsur pengetahuan ini mencirikan bahwa seorang enterpreneur memiliki pengetahuan dan tingkat penalaran yang baik. Tingkat penalaran ini juga dapat dilihat dari tingkat pendidikan sang enterpreneur, semakin tinggi pendidikan yang ditempuh maka semakin tinggi atau semakin luas juga ilmu yang diperoleh. Kedalaman pemahaman akan diperoleh seseorang bilamana ia bekerja di bidang yang diminati dan digelutinya. Untuk dapat memiliki unsur pengetahuan ini seorang enterpreneur tidak perlu mengikuti pendidikan formal, pendidikan nonformal pun juga dapat diikuti karena ilmu pengetahuan bisa diperoleh dari mana saja dan kapan saja. Dalam dunia usaha, seorang enterpreneur dituntut untuk memiliki pengetahuan yang baik guna mengatur jalannya perusahaan
  2. Unsur  Ketrampilan
       Keterampilan ini maksudnya adalah percobaan atau latihan. Seberapa sering seorang enterpreneur berlatih maka akan memiliki ketrampilan yang baik, dan mampu mengelola perusahaan dengan baik. Wiraswastawan yang memiliki ketrampilan yang tinggi mempunyai peluang keberhasilan yang lebih tinggi, karna akan mempermudah dan memperlancar penyelesaian masalah yang terjadi dalam perusahaan.
  3. Unsur Sikap Mental
        Yaitu unsur yang menggambarkan reaksi sikap dan mental seseorang ketika menghadapi suatu situasi. Dituntut adanya sikap mental yang fleksibel, sesuai dengan tuntutan keadaan dan perkembangan keadaan, dinamis, kreatif, dan penuh inisiatif.
  4. Unsur Kewaspadaan
        Unsur ini merupakan perpaduan antara unsur pengetahuan dan unsur mental dalam menghadapi keadaan yang akan datang. Kewaspadaan berkaitan dengan pemikiran atau tindakan untuk menghadapi sesuatu yang akan terjadi atau yang tidak terduga. Wiraswastawan yang baik mampu mengambil kesempatan dalam kondisi yang menurut orang awam sulit dilakukan.
   b. Ciri-ciri Wiraswasta
  1. Berani mengambil risiko 
  2. Kreatif dalam berkarya
  3. Mempunyai semangat dan kemampuan keras
  4. Mempunyai kemampuan memanfaatkan sumber daya yang ada 
     1.1.3 Wiraswastawan
          Wiraswastawan adalah pribadi tertentu yang secara kualitatif lebih dari kebanyakan manusia pada umumnya, yaitu pribadi yang memiliki kemampuan untuk: 
  1. Memanfaatkan kesempatan usaha yang ada
  2. Menetapkan tujuan atas dasar pertimbangannya sendiri
  3. Mengambil keputusan untuk diri sendiri
  4. Mengkoordinasi pengelolaan penanaman modal atau sarana produksi
  5. Memiliki semangat bersaing yang kuat
   a. Peranan Wiraswastawan dalam Perekonomian
  1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
  2. Memperluas pasar
  3. Meningkatkan efisiensi ekonomi dan produksi suatu barang
  4. Menciptakan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran 
   b. Sektor Usaha
  1. Formal : dikelola profesional dan bentuk usaha berbadan hukum.
  2. Informal : dikelola secara sederhana dan bentuk usaha tidak berbadan hukum.

          2. PERUSAHAAN KECIL 
     2.1 Perusahaan Kecil dalam Lingkungan Perusahaan
        Perusahaan kecil memegang peranan penting dala komunitas perusahaan swasta. Pengalaman di beberapa Negara maju (Amerika, Inggris, Jepang, dan sebagainya) menunjukkan bahwa komunitas perusahaan kecil memberikan kontribusi yang perlu diperhitungkan di bidang produksi, pajak, penyedia lapangan kerja, dan lain sebagainnya. Seringkali dari perusahaan kecil muncul gagasan-gagasan baru yang merupakan terobosan penting dalam kondisi perekonomian yang tidak menguntungkan. Perusahaan yang sekarang ini telah besar, seperti General Elektrik, IBM, PT ASTRA International, dan lain-lain, yang pada mulanya adalah perusahaan kecil. Dengan kiat-kiat tertentu dari pelaku bisnis, perusahaan kecil dapat berkembang dengan pesat menjadi perusahaan raksasa.
     2.2 Perkembangan Franchising di Indonesia
          Franchising atau sering disebut juga franchise (waralaba) merupakan suatu sistem bisnis yang telah lama dikenal oleh dunia, dimana pertama kalinya diperkenalkan oleh perusahaan mesin jahit Singer di Amerika Serikat, pada tahun 1851, yang kemudian diikuti oleh General Motors Industry, pada tahun 1898. Dalam perkembangannya sistem ini mengalami penyempurnaan terutama ditahun 1950-an sehingga dikenal dengan waralaba generasi kedua. Dalam franchising terjadi hubungan dagang antara franchisee (yang diberi hak menggunakan metode) dengan franchisor (pemilik metode).
          Dalam dunia bisnis di Indonesia kata waralaba biasanya digunakan untuk menyebut bisnis lokal, sedangkan kata franchise untuk skala yang lebih besar (internasional). Bisnis waralaba ini sangat digemari oleh para pengusaha karena kecilnya kemungkinan risiko yang akan timbul khususnya bagi pemula. Perkembangan franchise di Indonesia berkembang sangat pesat, hal ini disebabkan bisnis franchise tidak hanya menguasai perdagangan barang-barang konsumen melainkan telah merambah ke perdagangan jasa, pendidikan dan perhotelan. Bisnis dengan sistem franchise merupakan sebuah metode pendistribusian barang dan jasa kepada konsumen. Waralaba yang berkembang pesat di Indonesia yaitu waralaba yang bergerak dibidang makanan cepat saji (fast food), indomaret dan alfamart.
           Contoh bisnis franchise di bidang makanan yang banyak dijumpai di Indonesia seperti KFC, McD, Pizza Hut dan Bread Talk. Sistem waralaba sendiri dimulai dengan apa yang disebut "product franchise" (waralaba produk), selanjutnya waralaba ini berkembang dan populer melalui "Bussiness Format Franchising" (sistem waralaba format usaha). Ada 3 tipe franchising, yaitu Trade Name Franchising, Product Distribution Franchising, Pure Franchising/Bussiness Format.
     2.3  Ciri-Ciri Perusahaan Kecil
A. Kekuatan dan Kelemahan Perusahaan Kecil
          Banyak wiraswastawan memulai aktivitasnya dengan membuka perusahaan kecil yang kemudiaan berkembang menjadi besar. Berbagai bidang usaha memberikan kesempatan usaha, tingkat perolehan keuntungan, maupun tingkat risiko yang berbeda-beda. Perusahaan kecil memiliki kekuatan dan kelemahan. Kekuatan perusahaan kecil berkaitan dengan kebebasannya untuk bertindak dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan setempat. Sebaliknya, kelemahannya berkaitan dengan spesialisasi, modal dan jaminan pekerjaan kepada karyawannya.
B. Keuntungan Perusahaan Kecil
      Kebebasan dalam bertindak mengacu pada fleksibilitas perusahaan dan kecepatannya dalam mengantisipasi perubahan tuntutan pasar. Hal ini dimungkinkan terjadi pada perusahaan kecil karena ruang lingkupnya yang relatif kecil. Sehingga penyesuaian adopsi teknologi atas kebutuhan pasar dapat berkembang dengan cepat.
C. Kelemahan Perusahaan Kecil 
          Perusahaan kecil lebih mudah terpengaruh oleh perubahan situasi, perubahan ekonomi, persaingan dan lokasi yang buruk. Kelemahannya yang utama adalah mdal dan jaminan pekerjaan bagi karyawannya.
D. Cara-Cara Mengembangkan Perusahaan Kecil
     1. Penyebarluasan dan pengembangan minat usaha
     2. Perbaikan personalia perbankan
     3. Membentuk sentra industri kecil di pedesaan
     4. Pembatasan investasi pada industri padat modal
     5. Pemerintah melalui departemen terkait menyediakan fasilitas
E. Kegagalan Perusahaan Kecil
          Kegagalan perusahaan kecil seperti kurangnya pengalaman manajemen, kurangnya modal dan promosi penjualan, ketidakmampuan untuk mengatasi piutang yang macet, penggunaan teknologi yang sudah ketinggalan jaman, dll.
    2.4 Perbedaan Antara Kewirausahaan dan Bisnis Kecil
           Kewirausahaan adalah suatu profesi yang timbul karena interaksi antara ilmu pengetahuan yang dapat diperoleh dari pendidikan formal dengan seni yang hanya dapat di gali dengan rangkaian kerja yang diberikan dalam praktek perbedaan dengan bisnis kecil dalam penanganannya karena dalam berbagai tempat diakui keberadaan pengusaha kecil terkait dengan kewirausahaan.
           Wirausahawan adalah mereka yang menanggung risiko kepemilikan bisnis dengan pertumbuhan dan ekspansi sebagai tujuan utama. Banyak pemilik bisnis mencirikan dirinya sebagai wirausahawan, namun banyak dari mereka tidak bercita-cita memperluas bisnisnya seperti yang dilakukan wirausahawan sejati. Jadi, yang membedakan kepemilikan bisnis kecil dengan kewirausahaan adalah adanya visi, aspirasi, dan strategi. Pemilik bisnis kecil tidak punya rencana untuk pertumbuhan yang hebat dan hanya mencari pendapatan yang aman dan nyaman, sedangkan wirausahawan termotivasi untuk tumbuh berekspansi, dan membangun, yang artinya ia siap menanggung risiko.



REFERENSI
Muhammad Doddy AB & Tim Penulis Pustaka Gama Media.Menguasai IPS Sistem Kebut Semalam.Jakarta: Penerbit Pustaka Gema Media

 

0 komentar:

Posting Komentar